Ramadhan Jadi Modal untuk Membangun Kesalehan Sosial Setiap Umat Muslim

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah

Selasa 26 Apr 2022 05:39 WIB

Ramadhan merupakan momentum untuk memperkuat solidaritas sesama anak bangsa.  Foto: Dok Istimewa Ramadhan merupakan momentum untuk memperkuat solidaritas sesama anak bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ramadhan menjadi pijakan untuk kembali membangun kesalehan sosial. Sehingga seusai Ramadhan, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik. 

Menurut Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Dody Taufiq Wijaya, era media sosial mengubah citra masyarakat Indonesia yang ramah, menjadi warganet yang kritis namun sering usil dan berisik di ruang publik. 

Baca Juga

“Media sosial kita cenderung sudah menjauh dari nilai-nilai luhur bangsa. Ramadhan ini bisa digunakan untuk mengendalikan diri, sebagai modal menjadi masyarakat yang semakin saleh,” ujar Dody dalam keterangannya, Senin (26/4/2022).  

Dia mengatakan, sifat pamer di media sosial dibarengi rasa tidak peduli dan nihil empati dengan lingkungan sekitar. “Parahnya, jika niat berbagi hanya untuk keperluan konten demi membangun citra,” ujarnya. 

Menurutnya, Ramadhan menjadi momentum yang tepat untuk sedikit demi sedikit mengubah prilaku masyarakat tersebut.  

Dia berpendapat, kebiasaan-kebiasaan baik selama Ramadhan, berupa pengendalian diri dan lebih peduli pada sekitar, bisa dibawa menjadi kebiasaan baik setelah Hari Raya Idul Fitri. 

Dia juga berkeyakinan, bila setiap individu menjadi warga yang mampu mengendalikan ucapan, tulisan dan perbuatan, baik di media sosial maupun kehidupan nyata, akan terbentuk masyarakat yang semakin baik.  

Dengan kebaikan itu, kata dia, program-program pemerintah maupun organisasi kemasyarakat yang bertujuan untuk kepentingan umum dan kehidupan sosial yang baik menjadi mudah terlaksana. 

“Karena dalam kognisi dan hati kita, sudah terbiasa mengendalikan diri, berpikir yang positif, dan peduli kepada sesama dan sekitar. Ini jadi modal besar dalam pembangunan masyarakat Indonesia,” imbuhnya.  

Dia menjelaskan, selama Ramadhan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di seluruh pelosok Tanah Air diajak untuk meningkatkan kepedulian sosial dengan memperbanyak sedekah.  

“Pada dasarnya ini adalah pembiasaan, agar kita semua senang saling memberi dan saling memperhatikan. Selain pahala sedekah di saat Ramadan dalam keyakinan umat Islam menghasilkan pahala yang berlipat-ganda,” kata dia.  

Menurutnya, warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia, secara perorangan maupun institusi sepanjang Ramadhan menggiatkan santunan kepada fakir miskin, yatim-piatu, kalangan difabel yang tak mampu dan kurang beruntung, hingga yang rutin berbagi takjil. 

“Bahkan, pondok-pondok pesantren (Ponpes) di lingkungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia, pada Ramadhan menggiatkan membagikan bantuan kepada masyarakat di sekitar ponpes,” ujar dia. 

Dia mengatakan, salah satu pondok pesantren utama Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Ponpes Wali Barokah Kediri bekerja sama dengan Kelurahan Burengan dan Banjaran membagikan paket sembako untuk warga sekitar pondok, pada Ahad, 24 April 2022 lalu.  

Dari Kediri, Jawa Timur, dikabarkan Lurah Burengan Adi Sutrisno, mengatakan pembagian paket sembako merupakan kegiatan rutin tiap tahun yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Wali Barokah. Dia berharap kerja sama antara pihak Ponpes Wali Barokah dengan Kelurahan Burengan terus ditingkatkan. 

“Kami mengapresiasi pada Pondok Pesantren Wali Barokah yang telah telah membagikan paket sembako rutin tiap tahun, mudah-mudahan tahun berikutnya lebih meningkat, dan kami berharap kerja sama yang kami jalin ini bisa terus ditingkatkan,” kata Adi Sutrisno. 

Sementara itu, Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto, menjelaskan pembagian paket sembako tersebut untuk ratusan warga kurang mampu di sekitar ponpes, yang tujuannya untuk meringankan beban kebutuhan warga yang semakin meningkat menjelang Idul Fitri. 

“Paket sembako ini dibagikan pada Ahad, 24 April 2022 sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Karena masih pandemi maka kami distribusikan melalui RT setempat agar warga masyarakat tidak bergerombol,” kata KH  Sunarto.