Selasa 26 Apr 2022 06:24 WIB

Di Tabligh Akbar, Aa Gym Kutip Kisah 3 Ahli Ibadah yang Masuk Neraka 

Aa Gym menggarisbawahi pentingnya menggapai keridhaan Allah SWT

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Bandung KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, menggarisbawahi pentingnya menggapai keridhaan Allah SWT
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Bandung KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, menggarisbawahi pentingnya menggapai keridhaan Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendakwah kondang yang sekaligus Pimpinan Daarut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menjadi salah satu pengisi tausiyah kegiatan Tabligh Akbar Ramadhan. Acara ini diinisiasi oleh Lingkar Pengajian Beijing (LPB) dan Lintas Komunitas Muslim Indonesia Tiongkok (LKMIT), Sabtu (23/4/2022).

Kegiatan yang dilaksanakan melalui zoom tersebut diikuti oleh 87 peserta. Salah satu tamu yang hadir adalah Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing Yaya Sutarya dan Kepala Kantor Bank Indonesia di Beijing Tutuk S H Cahyono. 

Baca Juga

Aa Gym, dalam pemaparannya, menyebut malaikat mulia pemberi wahyu adalah malaikat Jibril. Bulan yang dimuliakan Allah SWT adalah Ramadhan, serta Nabi yang paling mulia adalah Nabi Muhammad SAW.

"Tidak semua orang yang berinteraksi dengan Alquran mendapatkan berkah. Hal ini terjadi karena tidak lurusnya niat dalam mencari keridhaan Allah SWT," ucapnya dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (26/4/2022). 

 

Dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan Tirmidzi dan Nasai, disampaikan ada orang-orang yang tampak soleh amal perbuatannya, tetapi dimasukkan Allah SWT ke dalam neraka. 

Aa Gym menyebut mereka adalah orang yang berjuang di medan perang lalu wafat, orang yang semasa hidup di dunia belajar Alquran dan mengajarkannya, serta orang yang diberi keluasan harta lalu berderma.

Ketiganya dimasukkan ke dalam neraka karena hatinya senang pujian manusia, bukan karena ingin dekat dengan Allah SWT. Lebih lanjut, dia menyampaikan orang-orang yang masuk Islam di luar negeri rata-rata mendapatkan hidayahnya melalui dua cara. Pertama, mereka pernah berinteraksi langsung dengan orang Islam yang saleh, yang penggambarannya berbeda dari pemberitaan media. 

"Muslim semacam itu menjadi bukti Alquran. Hidayah kedua didapat setelah mereka diberi Alquran dan membaca terjemahnya. Karena sangat menariknya, hingga waktu tidur mereka menjadi tertunda," lanjut dia.

Dia menyebut permasalahan yang ada pada diri manusia adalah jarang berinteraksi dengan Alquran. Jika pun berinteraksi, niatnya masih belum maksimal, belum pada tahap memahami Alquran. 

Tingkatan pada umumnya baru di tahap menyukai, dekat dengan Alquran dan akhlaknya belum indah. Hal itu tidak salah, namun disampaikan Aa Gym hal tersebut belum maksimal.

Beribadah disebut akan terasa nikmat jika niat berinteraksi dengan Alquran karena ingin dekat dengan Allah SWT, agar Allah SWT suka. Selain itu, belajar membaca Alquran dan memahami artinya, minimal dengan terjemahannya. Terakhir, selalu merasa dilihat oleh Allah, sehingga membuat kita tidak sendirian. 

Dalam kesempata itu, Aa Gym mengapresiasi inisiasi pembentukan Lintas Komunitas Muslim Indonesia Tiongkok (LKMIT). Dia berharap wadah ini bisa merangkul lebih banyak umat Muslim Indonesia yang berada di Tiongkok, memberikan keteladanan, serta bersinergi dangan kasih sayang dan keikhlasan.   

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement