Selasa 26 Apr 2022 08:40 WIB

Suara Merdu Muadzin Turki Menangkan Kompetisi Adzan di Arab Saudi

Ini merupakan kompetisi unik yang mempertemukan muadzin dan qari paling berbakat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Dua Muadzin Turki Menang Kompetisi Adzan di Arab Saudi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Dua Muadzin Turki Menang Kompetisi Adzan di Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Dua muazin Turki, Muhsin Kara dan Albijan Celik, masing-masih meraih juara pertama dan kedua dalam kompetisi internasional pembacaan Alquran dan adzan. Ini merupakan kompetisi unik yang mempertemukan muadzin dan qari paling berbakat dari seluruh dunia.

 

Baca Juga

Dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (21/4/2022), para kontestan Turki memenangkan persaingan ketat dan mendapat hadiah pertama dan kedua untuk suara paling indah dalam mengumandangkan adzan.

 

 

Keberhasilan ini disebutkan mewujudkan mimpi Kara untuk bisa merekam adzan di radio di banyak maqam dan meraih popularitas yang luas. Di sisi lain, Celik sudah mulai berencana merestorasi masjid desa kakeknya di Makedonia.

 

Kara mengikuti kompetisi melalui Internet, di mana General Entertainment Authority, yang mengatur dan mengawasi kompetisi, memfasilitasinya. Kemudian setelah penampilan yang luar biasa di kualifikasi terakhir, Kara berhasil memenangkan tempat pertama dalam kategori adzan dan menerima hadiah SR 2 juta atau lebih dari Rp 7,6 miliar.

 

Adapun pemenang hadiah kedua sebesar SR 1 atau Rp 3,8 miliar. Celik disebutkan tidak bisa berbahasa Arab. Ia berhasil memukau juri dengan suaranya yang merdu, yang menyentuh hati pemirsa multinasional pertunjukan Otr Elkalam.

Kara diketahui memulai perjalanannya dengan mengumandangkan adzan pada usia delapan tahun. Dia memiliki cinta yang besar untuk Sahabat besar Bilal Al-Habashi, yang merupakan muadzin Nabi Muhammad SAW.

Kara mengumandangkan adzan di sejumlah masjid besar di Jerman, Iran dan Turki, dan dia berharap kompetisi ini akan membuka pintu ketenaran baginya untuk mengumandangkan adzan di mana-mana. Celik, yang berasal dari Makedonia, belajar Alquran dan adzan sejak usia dini dari seorang guru yang menemukan bakatnya. Sejak awal babak kualifikasi di Turki, dia berharap bisa memenangkan kompetisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement