Selasa 26 Apr 2022 22:07 WIB

Pengusaha Irak Memaniskan Ramadhan dengan Kreasi Kurma

Produk ini dikemas dalam pilihan kotak hadiah yang elegan dengan desain rumit.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Pengusaha Irak Memaniskan Ramadhan dengan Kreasi Kurma
Foto: AP/Abdeljalil Bounhar
Pengusaha Irak Memaniskan Ramadhan dengan Kreasi Kurma

IHRAM.CO.ID, BASRAH -- Tanda-tanda pertumbuhan industri kurma Irak telah memberikan harapan bagi para wirausahawan muda seiring dengan berkembangnya sektor ini setelah beberapa dekade perang dan kekeringan.

Maitham Saad adalah salah satunya. Bagi insinyur komputer ini, pohon kurma dan buahnya yang manis, membuat sebagian besar ingatan dan identitas masa kecilnya. Dibesarkan di provinsi selatan Basra, Saad ingat bagaimana pohon-pohon kurma memadati tepian Sungai Shatt al-Arab pada awal 1980-an.

Baca Juga

“Kemudian, kebun nenek moyang saya semuanya hijau dan panennya melimpah sehingga mereka diekspor ke berbagai negara. Bagi saya, pohon ini adalah sesuatu yang sangat berharga dan saya terikat secara emosional dengannya,” kata Saad (29 tahun), dilansir The National pada Selasa (19/4/2022).

Dia menyalahkan perang dan kekeringan karena merusak pohon kurma yang berharga di negaranya. Irak adalah produsen buah terbesar di dunia selama tahun 1950-an dan 1960-an. Kemudian, memiliki hampir 32 juta pohon kurma dengan produksi tahunan mencapai sekitar satu juta ton, yang sebagian besar diekspor ke pasar di Asia dan Eropa.

Tetapi negara itu telah kehilangan lebih dari setengah pohon-pohon ini sejak tahun 1980-an, ketika perang Iran-Irak, diikuti oleh sanksi ekonomi yang keras dari PBB selama tahun 1990-an yang melumpuhkan investasi di bidang pertanian. Serangkaian kekeringan menyusul, dimulai pada akhir 1990-an dan berlanjut setelah invasi pimpinan AS 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein. Kekacauan yang terjadi selanjutnya mengganggu sektor pertanian.

Pada 2004, hanya ada sekitar sembilan juta pohon dan produksi tahunan berkisar sekitar 200 ribu ton. Tahun berikutnya, pemerintah mulai meluncurkan inisiatif untuk meningkatkan jumlah pohon dan mendorong sektor swasta untuk berinvestasi di sektor tersebut. Upaya tersebut telah membuahkan hasil.

Pada akhir tahun lalu, produksi tahunan telah mencapai sekitar satu juta ton, meningkat sekitar 30 persen dari 2020 dan sekitar 60 persen dari 2019, menurut Kementerian Pertanian. Dari produksi tahun lalu, angka kementerian menunjukkan 600 ribu ton diekspor, dengan jumlah terbesar dikirim ke Belanda, Italia, Turki dan Mesir.

Di tengah puncak permintaan lokal dan internasional, Saad ingin menambahkan sentuhan Irak pada kurma untuk memberikan pengalaman unik kepada pembeli. Pada Mei 2018, hasratnya terhadap kurma membawanya memasuki pasar kurma gourmet. Saat itulah merek Berhyah-nya memulai perjalanannya.

“Saya pikir itu ide yang bagus untuk menjadikan kurma sebagai hadiah khusus Irak yang terkait dengan peradaban dan warisan negara itu,” ucap ayah dua anak ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement