Kamis 28 Apr 2022 06:51 WIB

Aktivis Terkemuka India Masuk Islam, Baca Syahadat di Masjidil Haram

Sabarimala Jayakanthan setelah membaca kandungan isi Alquran

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Sabarimala Jayakanthan setelah membaca kandungan isi Alquran
Foto: globalvillagespace.com
Sabarimala Jayakanthan setelah membaca kandungan isi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW DELHI — Seorang aktivis hak asasi manusia dari India, Sabarimala Jayakanthan memeluk Islam setelah membaca kandungan isi Alquran. 

Dia adalah seorang motivator dan aktivis sosial terkemuka di India Selatan. Bahkan seperti dilansir Global Village Space pada Kamis (28/4/2022) setelah memeluk Islam, Sabarimala langsung pergi ke Makkah untuk melaksanakan umroh bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.  

Baca Juga

Dalam sebuah video yang beredar luas di Media Sosial, Sabarimala membacakan dua kalimat syahadat sambil berdiri di Masjidil Haram di Kota Makkah. Bahkan setelah itu dia mengubah namanya menjadi Fatima Sabarimala. 

"Saya mengubah nama saya menjadi Fatimah karena cinta dan hormat kepada putri Nabi Muhammad SAW,” jelasnya dalam sebuah video yang diambil di dalam Masjidil Haram Makkah. 

Dalam video lainnya, Sabrimala menjelaskan mengapa dirinya memutuskan untuk masuk Islam. Sabrimala mengungapkan bagaimana dirinya tertarik kepada Alquran.  

"Saya bertanya pada diri sendiri mengapa ada begitu banyak kebencian terhadap Muslim di negara kita, dan saya mulai membaca Alquran, karena penasaran dan tanpa prasangka sebelumnya, dan kemudian saya tahu jawabannya. Sekarang saya mencintai Islam lebih dari diri saya sendiri," katanya.

Sabrimala menceritakan tentang dirinya yang menggunakan nama Fatimah yang merupakan nama dari putri Nabi Muhammad SAW adalah untuk menghormati dan mencintai Nabi Muhammad SAW. 

Sabrimala meminta umat Islam untuk memperkenalkan Alquran kepada dunia. Dia mempertanyakan mengapa banyak orang yang hanya menyembunyikan Alquran di rumah saja. Sabrimala pun mendorong agar dunia membaca Alquran.  

Sabrimala telah memeluk Islam di tengah meningkatnya permusuhan dan penganiayaan terhadap Muslim di India. 

Sebagaimana kata cendekiawan dan aktivis dunia Noam Chomsky, Islamofobia telah mengambil bentuk paling mematikan di India, mengubah sekitar 250 juta Muslim India menjadi minoritas yang teraniaya. 

“Patologi Islamofobia berkembang di seluruh Barat,  Ini mengambil bentuk yang paling mematikan di India,” Chomsky, yang juga Profesor Emeritus di Massachusetts Institute of Technology (MIT), dalam pesan video di webinar yang diselenggarakan oleh Indian American Dewan Muslim (IAMC) sebuah organisasi advokasi yang berbasis di Washington.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement