Kamis 28 Apr 2022 10:55 WIB

Kunci Mendapatkan Keberkahan Alquran

Tidak semua orang yang berinteraksi dengan Alquran mendapatkan berkah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Mushaf Alquran dengan gaya Bazzi
Foto: saudigazette
Mushaf Alquran dengan gaya Bazzi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Lingkar Pengajian Beijing (LPB) dan Lintas Komunitas Muslim Indonesia Tiongkok (LKMIT) menggelar Tabligh Akbar Ramadhan, Sabtu (23/4/2022).  Kegiatan yang dilaksanakan melalui Zoom tersebut diikuti oleh 87 peserta.

Ustadz kondang Indonesia, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menjadi salah satu pengisi tausyiah. Salah satu tamu yang hadir adalah Atase Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing Yaya Sutarya dan Kepala Kantor Bank Indonesia di Beijing Tutuk S. H. Cahyono.

Baca Juga

Aa Gym, dalam pemaparannya, menyebut Malaikat mulia pemberi wahyu adalah malaikat Jibril. Bulan yang dimuliakan Allah SWT adalah Ramadhan, serta Nabi yang paling mulia adalah Nabi Muhammad SAW.

"Tidak semua orang yang berinteraksi dengan Alquran mendapatkan berkah. Hal ini terjadi karena tidak lurusnya niat dalam mencari keridaan Allah SWT," ucapnya dalam keterangan yang didapat Republika, Selasa (26/4).

Dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Nasa’i, disampaikan ada orang-orang yang nampak soleh amal perbuatannya, tetapi dimasukkan Allah SWT ke dalam neraka.

Aa Gym menyebut mereka adalah orang yang berjuang di medan perang lalu wafat, orang yang semasa hidup di dunia belajar Quran dan mengajarkannya, serta orang yang diberi keluasan harta lalu berderma. Ketiganya dimasukkan ke dalam neraka karena hatinya senang pujian manusia, bukan karena ingin dekat dengan Allah SWT.

Lebih lanjut, ia menyampaikan orang-orang yang masuk Islam di luar negeri rata-rata mendapatkan hidayahnya melalui dua cara. Pertama, mereka pernah berinteraksi langsung dengan orang Islam yang shaleh, yang penggambarannya berbeda dari pemberitaan media.

"Muslim semacam itu menjadi bukti Alquran. Hidayah kedua didapat setelah mereka diberi Alquran dan membaca terjemahnya. Karena sangat menariknya, hingga waktu tidur mereka menjadi tertunda," lanjut dia.

Ia menyebut permasalahan yang ada pada diri manusia adalah jarang berinteraksi dengan Alquran. Jika pun berinteraksi, niatnya masih belum maksimal, belum pada tahap memahami Alquran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement