Jumat 29 Apr 2022 04:21 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Makna Idul Fitri dan Halal Bihalal

Naskah khutbah Jumat tentang Idul Fitri oleh Dr. KH. Ahmad Lutfi Fathullah, MA.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Naskah Khutbah Jumat: Makna Idul Fitri dan Halal Bi Halal. Foto:1  Khutbah jumat (ilustrasi)
Foto: Republika
Naskah Khutbah Jumat: Makna Idul Fitri dan Halal Bi Halal. Foto:1 Khutbah jumat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,

Naskah Khutbah Jumat: Makna Idul Fitri dan Halal Bi Halal

Baca Juga

Intisari Khutbah Jumat, 2 Syawal 1442 H / 14 Mei 2021 M dilansir dari Mimbar Jumat Edisi 1112 Tahun 2021 dari laman resmi Masjid Istiqlal.

Oleh Dr. KH. Ahmad Lutfi Fathullah, MA

 

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah subhanahu wata'ala.

 

Alangkah indahnya, jika khutbah siang hari ini khotib awali dengan mengingatkan diri khatib, mengingatkan jamaah semua yang hadir di sini dan pemirsa di mana saja berada, untuk sama-sama menjaga identitas kita sebagai seorang mumin dan muslim, dan mari sama-sama kita berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan keislaman kita dengan terus bertaqwa kepada Allah subhanahu wata'ala, di mana saja kita berada, sehingga kalaulah kita meninggal, kita meninggal dalam keadaan mumin, muslim dan muttaqin, Allah ridha dengan apa yang kita amalkan, dan Allah masukkan kita ke dalam surganya kelak. Aamiin ya Rabbal alamin.

Masa terindah dalam perjalanan hidup manusia adalah masa ketika manusia itu bahagia. Hari-hari ini adalah hari-hari bahagianya umat Islam, siapapun orangnya, dan dimanapun dia tinggal. Asal dia muslim, dia bahagia.

Kebahagiaan seorang muslim adalah ketika dia kembali menemukan fitrahnya sebagai manusia suci. Suci dalam artian, dia mengenal akan hakekat kemanusiaannya, kemahlukannya dan kehambaannya.

Kondisi fitrah merupakan kondisi netral di mana manusia dapat melihat kebenaran sebagai kebenaran dan kemungkaran sebagai kemungkaran. Lalu kesempurnaan kebahagiaan itu akan dilengkapi dengan dosa-dosanya yang nyaris nol atau dihapus karena semua sudah diampuni Allah lewat paket Ramadhan.

Paket Ramadhan adalah paket lengkap penuh dengan rahmah, maghfirah dan itqun minan nar yang berujung pada para pelakunya menjadi insan-insan yang bertaqwa. Oleh sebab itu mereka dipersilahkan masuk ke surga melalui pintu Al-Rayyan. Berbahagia sekali kita semua yang menikmati hari ini setelah lulus melaksanakan program Ramadhan dengan baik.

Bahkan jika ada yang kurang, ada paket zakat fitrah yang menutupi dan melengkapi. Kebahagiaan kaum muslimin itu disempurnakan dengan takbir dan idul fitri, terlebih kita yang di Indonesia, lebih disempurnakan lagi dengan tradisi Halal bi Halal.

Ya Allah, jadikanlah kesyukuran kami ini kesyukuran yang sempurna dengan Engkau berkenan untuk selalu menjaga kami, melindungi kami dan membimbing kami ke jalan ridha-Mu.

Ada tiga ritual yang kita diperintahkan untuk melaksanakannya di hari Idul Fitri. Di antaranya bertakbir, membayar zakat, dan shalat Ied.

Takbir bermakna mengagungkan Allah, mengatakan dan bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Dia-lah yang Maha Besar, pemilik langit dan bumi, pengatur alam semesta. Makna dan hakikat takbir itu, jika dapat diresapi, direnungi oleh semua ummat Islam Tanah Air, maka apa yang terjadi di dunia ini dalam masa-masa pandemi Covid-19, akan dapat kita atasi dengan paripurna.

Virus adalah makhluk Allah, Covid-19 dengan segala variannya, semua di bawah kekuasan Allah dan Allah jualah yang menentukan semua alur pergerakannya dan Allah juga lah yang maha mampu menghapus pandemi ini. Jika kita berkeyakinan ini, bukankah sebaiknya kita ubah pendekatan kita melawan pandemi ini dengan berdoa dulu, bertawakal terus baru kemudian faktor ikhtiar kita yang kita kenal dengan 3 M, yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak kita jalankan. Insya Allah akan lebih tepat dan lebih jos.

Perintah kedua adalah membayar zakat fitrah. Keunikan, keunggulan, kehebatan perintah ini adalah harus dilakukan masal dan dalam waktu singkat yang sama. Zakat fitrah intinya adalah membantu orang lain, dan yang diperintahkan untuk melaksanakannya adalah semua individu muslim, laki-perempuan, tua-muda, kakek nenek dan bayi. Termasuk kaya dan miskin.

Perintah ketiga adalah shalat Ied. Shalat yang dilakukan secara lebih masif. Ritual yang menjadi ajang pertemuan masal namun bersifat lokal. Pertemuan yang menghasilkan jalinan silaturahim dalam ketaatan. Pertemuan yang semua orang diusahakan untuk datang, bahkan termasuk orang-orang yang secara fiqh dasar, dilarang untuk shalat. Pertemuan yang disarankan dilaksanakannya di lapangan agar dapat menampung jamaah. Pertemuan yang memperlihatkan kebahagiaan semua orang. Pertemuan yang membuat Allah bangga dan malaikat tersenyum. Padahal, hari itu, hari di mana setan-setan dilepas belenggunya.

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah.

Tahukah hadirin apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau selesai berkhutbah Ied?

Di riwayat Imam Bukhari dalam Shahihnya diceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diiringi Bilal, berjalan menghampiri barisan ibu-ibu di belakang dan mengajak mereka untuk menghindari neraka dengan cara bersedekah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement