Tingkat Okupansi Hotel di Kota Malang Masih Rendah

Red: Reiny Dwinanda

Jumat 29 Apr 2022 18:11 WIB

Suasana villa Ambasador yang berada di Rayz UMM Hotel, Malang, Jawa Timur.  Tingkat okupansi hotel di wilayah Kota Malang akan mulai mengalami peningkatan pada 1-5 Mei 2022. Foto: Dokumen. Suasana villa Ambasador yang berada di Rayz UMM Hotel, Malang, Jawa Timur. Tingkat okupansi hotel di wilayah Kota Malang akan mulai mengalami peningkatan pada 1-5 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Jawa Timur menyatakan bahwa tingkat okupansi hotel yang ada di wilayahnya tercatat masih rendah menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah. Berdasarkan laporan terbaru yang diterima dari anggota PHRI Kota Malang, saat ini tingkat keterisian kamar hotel baru sekitar 20 hingga 25 persen.

Ketua PHRI Kota Malang Agoes Basoeki di Kota Malang, Jumat (29/4/2022) mengatakan bahwa kondisi tersebut juga tidak jauh berbeda dengan tingkat pemesanan atau reservasi kamar hotel pada masa libur Lebaran, khususnya pada periode 1-8 Mei 2022. Namun, para pelaku usaha perhotelan yakin tingkat okupansi akan naik dalam waktu dekat.

Baca Juga

Agoes memperkirakan tingkat okupansi hotel di wilayah Kota Malang akan mulai mengalami peningkatan pada 1-5 Mei 2022. Pada masa libur Lebaran tersebut tingkat okupansi hotel diharapkan bisa mencapai 60-70 persen.

"Kami optimistis pada 1-5 Mei 2022 itu akan mulai banyak tamu, karena sudah banyak orang yang tidak pulang kampung ke Kota Malang. Harapannya di situ," ujarnya.