Ahad 01 May 2022 09:03 WIB

Tak Hanya Harta Benda, 3 Amalan Ini Juga Dianggap Sedekah

Setiap amal ibadah umat Muslim bisa dianggap sebagai sedekah

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Perkataan baik umat Muslim dinilai ibadah. Setiap amal ibadah umat Muslim bisa dianggap sebagai sedekah
Foto: Republika/Wihdan
Perkataan baik umat Muslim dinilai ibadah. Setiap amal ibadah umat Muslim bisa dianggap sebagai sedekah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kemahalembutan Allah SWT terhadap hamba-Nya dan keagungan karunia-Nya, Allah SWT menamai syukur wajib dan syukur sunnah dengan sedekah Allah SWT menambahkan karunia-Nya dengan menamai syukur tersebut sebagai sedekah  atas mereka.  

"Seakan-akan Dia berkata, 'Jadikanlah syukur atas nikmat-Ku dalam anggota badanmu agar kamu menolong hamba-hamba-Ku, dan kamu bersedekah kepada mereka dengan menggunakan anggota tubuh tersebut," tulis Dr Musthafa Dib Al-Bugha dalam kitabnya Al-Wafi: Syarah Hadis Arba'in Imam an-Nawawi.  

Baca Juga

Dengan catatan bahwa sedekah  itu tidak terbatas berupa harta. Sedekah  sedekah ini ada yang manfaatnya meluas seperti menciptakan perdamaian dan membatu seseorang untuk menaiki kendaraannya. 

Selain itu ada yang manfaatnya terbatas seperti berjalan untuk sholat. Di antara sedekah  yang disebutkan dalam syariat ialah:  

 

Pertama, berlaku adil di antara orang yang bertengkar dan memutuskan hubungan. Yaitu menghukumi mereka dengan adil, mendamaikan di antara mereka dengan cara yang dibolehkan, yaitu dengan tidak menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.  "Ini adalah bentuk taqarrub yang paling utama dan ibadah yang paling sempurna,” kata dia dalam bukunya.  

Allah Ta'ala berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 10, tentang prinsip persaudaraan sesama Muslim yaitu sebagai berikut: 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu."

Dalam surat An Nisa ayat 114 Allah SWT juga berfirman:   

لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ  "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah , atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia."

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Ad-Darda’radhiyallah ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:  

  أَلَا أَدُلُّكُم على أَفْضَلَ من درجةِ الصلاةِ والصيامِ والصدقةِ ؟ قالوا : بلى يا رسولَ اللهِ . قال : إصلاحُ ذاتِ البَيْنِ

"Inginkah aku beritahukan kepadamu tentang amal yang derajatnya lebih utama daripada sholat, puasa dan sedekah?" Mereka menjawab, “Tentu." Rasulullah bersabda, "Mendamaikan di antara sesama.”

Artinya, mendamaikan di antara dua orang yang bertengkar atau orang yang saling memutuskan hubungan adalah sedekah  bagi keduanya, karena menjaga keduanya dari akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pertengkaran seperti perkataan dan perbuatan yang buruk. 

Oleh karena itu, mendamaikan hukumnya fardhu kifayah, dan dibolehkannya berdusta menunjukkan betapa pentingkan persaudaraan di antara kaum Muslimin. 

Kedua, menolong orang dalam kendaraannya, yaitu dengan membantunya dalam segala hal yang berkaitan dengan kendaraan, membawakannya atau membantunya dalam menaikinya, atau mengangkatkan barang-barangnya. Amal ini adalah sedekah  dan bentuk syukur karena di dalamnya terdapat kerjasama dan kemanusiaan.   

Al-Khathib meriwayatkan dari Anas radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alahi wa sallam, beliau bersabda, "Barangsiapa yang membawakan bagi saudaranya sandalnya, maka seolah-olah dia membawanya di atas kendarannya di jalan Allah SWT."  

Ketiga, perkataan yang baik mencakup antara lain mendoakan orang bersin, memulai mengucapkan salam, dan menjawabnya, dan amal saleh yang terus menerus. Tentang hal ini Allah SWT berfirman dalam surat Fathir ayat 10: 

إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ "Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya."  

Perkataan yang baik ketika menolak orang yang meminta. Dalam surat Al Baqarah ayat 263 Allah Ta'ala berfirman:

قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

"Perkataan yang baik dan pemberian maaflebih baik daripada sedekah  yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (si penerima)."

Berkata yang baik kepada manusia akan membahagiakan hati seorang mukmin dan memasukkan kebahagiaan akan mendapat pahala yang besar.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement