Senin 02 May 2022 13:40 WIB

AS Ajak Pemimpin Pasifik Bertemu

AS bermaksud untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Pasifik.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden AS Joe Biden.
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Presiden AS Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Kepulauan Pasifik. Koordinator Indo-Pasifik Kurt Campbell mengatakan, AS juga mengundang para pemimpin Pasifik ke Gedung Putih akhir tahun ini.

AS bermaksud untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Pasifik. Pesan Cambbell muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran implikasi keamanan dari kehadiran Cina yang meluas di negara-negara kepulauan Pasifik.

"Agar Amerika Serikat efektif di Pasifik, kita harus berbuat lebih banyak, dan kita harus berbuat lebih banyak di bidang-bidang yang penting bagi penduduk Kepulauan Pasifik," kata Campbell secara virtual dalam pertemuan puncak negara Pasifik di Auckland.

Dia mengatakan pemerintahan Biden juga akan bekerja dengan USAID dan Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS yang baru untuk mendanai proyek-proyek di kawasan itu, serta memulihkan Korps Perdamaian ke sebagian besar wilayah.

Campbell mengatakan, AS akan meningkatkan dukungan untuk keterlibatan multilateral melalui Forum Kepulauan Pasifik. Campbell mengatakan AS lebih optimis tentang masa depan forum dan akan menempatkan staf untuk mendukung forum ke depan.

Ditambahkannya, seiring dengan semakin banyak keterlibatan dengan negara-negara Pasifik, AS bertujuan untuk bekerja lebih intensif dalam kerja sama regional dengan Selandia Baru, Australia, Jepang, Inggris, Prancis, dan lainnya.

Campbell mengatakan Selandia Baru di masa lalu terkadang lebih ambivalen dalam beberapa bidang keamanan, tetapi dia tidak percaya itu akan terjadi di masa depan. "Saya pikir ada pemahaman bahwa tantangan yang muncul di panggung global tidak begitu jauh mereka lebih dekat dan memiliki implikasi langsung," katanya.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang berbicara pada hari sebelumnya di konferensi tersebut, mengatakan tingkat ketegasan dan agresi di kawasan itu meningkat. Namun ia tidak menyebutkan sumber ketegangan.

"Saya tidak menganggap bahwa kami memiliki sisi yang terbuka dalam hal pengaturan keamanan untuk Selandia Baru," katanya.

"Kami memiliki kemitraan dan hubungan yang kuat dan kami telah melihat keterlibatan yang berkembang ini di wilayah kami," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement