Selasa 03 May 2022 12:52 WIB

Dispar Sleman Imbau Pengelola Destinasi Wisata Utamakan Keamanan Wisatawan

Dispar Sleman imbau pengelola tempat wisata utamakan keamanan pengunjung.

Jip wisata menunggu wisatawan di Tlogo Putri, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Jip wisata menunggu wisatawan di Tlogo Putri, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau pengelola destinasi wisata di wilayah itu untuk mengutamakan keamanan, kenyamanan dan keselamatan wisatawan. Diperkirakan jumlah pengunjung akan meningkat pada libur Lebaran 2022.

"Pengelola destinasi wisata harus mengutamakan keamanan dan kenyamanan wisatawan, jangan sampai terjadi insiden yang merugikan pengunjung," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono, Selasa (3/5/2022).

Baca Juga

Menurutnya, upaya tersebut seperti memasang rambu-rambu tanda bahaya di lokasi yang rawan, seperti di daerah tebing, lokasi rawan longsor termasuk di aliran sungai yang ada di lokasi wisata. "Destinasi wisata favorit di Sleman seperti kawasan lereng Gunung Merapi maupun di kawasan perbukitan di Prambanan ini perlu diwaspadai untuk titik-titik rasanya," ujarnya.

Suparmono mengatakan, di destinasi di lereng Gunung Merapi seperti di kawasan Kaliurang, Pakem dan petilasan Kinahrejo maupun Bunker Kaliadem di Cangkringan ini juga termasuk kawasan rawan bencana. "Selain ancaman erupsi Gunung Merapi yang saat ini masih berstatus level 2, juga rawan terjadi banjir di sungai-sungai berhulu Merapi saat turun hujan deras di puncak," ucapnya.

Suparmono mengatakan, jika kondisi cuaca sedang kurang baik, diimbau juga untuk jip wisata lava tour untuk tidak mengambil rute yang melewati aliran sungai berhulu Merapi. "Pengelola juga kami minta untuk terus mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari instansi berwenang (BPPTKG) dan merespon cepat jika ada peringatan dini. Ini termasuk juga peringatan dini dari BMKG terkait masalah perkembangan cuaca," katanya.

Ia mengatakan, kewaspadaan yang sama juga harus dilakukan pengelola destinasi wisata di kawasan perbukitan Prambanan. "Seperti di destinasi Taman Tebing Breksi atau Obelix yang berada di atas bukit dengan akses jalan menanjak serta ada beberapa ruas jalan yang sempit dan berkelompok," katanya.

Keamanan, kenyamanan dan keselamatan wisatawan, kata dia, harus diprioritaskan."Kita harus bisa menjadi tuan rumah yang bertanggung jawab," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement