Selasa 03 May 2022 17:06 WIB

Pengendara Terjebak 6 Jam di Jalur Bandung-Cianjur Akibat Macet

Akor antrian Jalan Raya Karang Tengah sejauh 15 kilometer, akibat pasar tumpah.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pengendara terjebak selama enam jam dengan laju kendaraan terhenti di jalur Cianjur-Bandung, akibat macet total sejak pagi hingga Selasa (3/5/2022 petang. Akibatnya, sejumlah rekayasa termasuk sistem satu arah akan diberlakukan oleh petugas.

Pantauan di lokasi hingga pukul 15.30 WIB, antrean kendaraan menuju Bandung dari Cianjur atau sebaliknya terus memanjang. "Ekor" antrean lebih dari 15 kilometer dari perbatasan Bandung Barat tepatnya di bekas jalan tol Citarum. Upaya rekayasa arus yang dilakukan petugas belum dapat mencairkan antrian.

Baca Juga

Bahkan upaya mengarahkan pengendara untuk mengambil jalur alternatif yang ada tidak membuahkan hasil maksimal, antrian di jalur utama Bandung-Cianjur terus memanjang. Sehingga, petugas berencana melakukan sistem satu arah menjelang petang.

Sejumlah pengendara asal Cianjur dengan tujuan bersilaturahim ke Bandung, Nurjaman mengatakan, sudah berangkat sejak pagi hari agar tidak terjebak macet di jalur Bandung-Cianjur. Namun, dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB masih berada di jalur Bandung Barat tepatnya di wilayah Tagog Apu.

"Sudah hampir enam jam kami terjebak mulai dari Cianjur hingga Tagog Apu-Bandung Barat. Biasanya dari Cianjur ke Bandung hanya butuh waktu paling lama 3 jam. Puluhan petugas di setiap pasar tumpah dan perempatan masih berupaya mencairkan antrean," kata pengendara asal Cianjur itu.

Hal senada terucap dari pengendara dengan tujuan Cianjur, Aldi warga Bandung, terjebak selama 6 jam di jalur Bandung-Cianjur. Tepatnya, mulai dari Pasar Rajamandala hingga jalan raya Karangtengah-Cianjur, meski berangkat pukul 7.00 WIB dari Bandung.

"Laju kendaraan sudah tersendat mulai keluar tol Padalarang hingga Pasar Rajamandala, biasanya lama perjalanan dari Padalarang ke Rajamandala paling lama 2 jam. Ini lebih dari tiga jam, kami baru sampai Cianjur setelah enam jam," katanya.

Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, mengatakan, penyebab kemacetan di jalur utama Bandung-Cianjur, dengan ekor antrean Jalan Raya Karang Tengah sejauh 15 kilometer, akibat pasar tumpah di Cianjur dan Bandung Barat. Sehingga, sejumlah rekayasa arus termasuk sistem satu arah akan diberlakukan setelah upaya penyekatan dilakukan dari salah satu arah.

"Pasar tumpah di Ciranjang-Cianjur dan Pasar Rajamadala-Bandung Barat, serta sejumlah perempatan menuju tempat wisata di kawasan yang sama, menjadi penyebab macet karena tingginya volume kendaraan dari pagi hingga siang. Kita upayakan sejumlah rekayasa untuk memutus rantai antrean," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement