Rabu 04 May 2022 08:27 WIB

Turki Siapkan Proyek Pemulangan Sukarela Pengungsi Suriah

Turki mempersiapkan proyek pemulangan sukarela satu juta pengungsi Suriah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Kamp pengungsi Suriah. Turki mempersiapkan proyek pemulangan sukarela satu juta pengungsi Suriah. Ilustrasi.
Foto: Anadolu Agency
Kamp pengungsi Suriah. Turki mempersiapkan proyek pemulangan sukarela satu juta pengungsi Suriah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki sedang mempersiapkan sebuah proyek baru pemulangan sukarela satu juta pengungsi Suriah ke negara asal mereka. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (3/5/2022) mengatakan proyek ini akan didukung oleh organisasi non-pemerintah atau NGO.

"Kami akan segera melaksanakan proyek ini dengan dukungan organisasi non-pemerintah skala nasional dan internasional,” kata Erdogan dilansir Anadolu Agency, Rabu (4/5/2022).

Baca Juga

Erdogan mengatakan sekitar 500 ribu orang telah kembali ke zona aman di Suriah utara sejak Turki meluncurkan operasi anti-teror lintas batas pada 2016. Dia menggarisbawahi lebih dari 57 ribu rumah untuk sekitar 50 ribu keluarga telah dibangun di daerah Idlib.

"Total akan ada 100 ribu rumah yang akan berkontribusi untuk meringankan penderitaan warga Suriah," kata Erdogan.

Erdogan mengatakan di kawasan tersebut juga akan dibangun masjid, sekolah, pusat kesehatan, toko roti, fasilitas sosial, dan taman bermain. Proyek ini akan direalisasikan dalam koordinasi dengan LSM atau NGO lokal dan internasional serta 13 dewan lokal lokal yang berbeda di Suriah utara.

"Turki telah aktif mengirim bantuan kemanusiaan di berbagai belahan dunia tanpa diskriminasi," kata Erdogan.

Erdogan menerangkan belum lama ini Turki mengirim lebih dari 5.000 ton bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dan 100 truk bantuan ke Ukraina yang dilanda perang. Secara terpisah, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu meresmikan sebuah kompleks untuk anak-anak yatim piatu dan sebuah masjid yang dibangun oleh organisasi non-pemerintah Turki di Idlib.

Soylu yang berada di Idlib untuk peresmian rumah yang baru dibangun di kota itu. Dia juga mengunjungi beberapa keluarga yang menetap di rumah baru mereka di wilayah Kemmune.

Suriah telah terkunci dalam perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim otoriter Bashar al-Assad menindak protes pro-demokrasi. Sejak itu, menurut perkiraan PBB, ratusan ribu orang telah tewas dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement