Impiaan Kemerdekaan Palestina: Empat Kutub Islamb Digenggam Israel?

Politik  
Bentrokan warga Palestina beberapa tahun silam. (ilustrasi).
Bentrokan warga Palestina beberapa tahun silam. (ilustrasi).

Oleh: Faisal Asegaf, Pengamat Timur Tengah dan Pimred Albalad.co

Arab Saudi, Yordania, Turki, dan Indonesia pantas disebut sebagai kutub Islam dunia. Saudi karena menguasai Makkah dan Madinah, Yordania secara eksklusif mengelola Masjid Al-Aqsa, Turki dulunya pusat Kesultanan Usmaniyah dianggap sebagian kaum Muslim sebagai khilafah terakhir, dan Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar sejagat.

Keempat negara kutub Islam ini sejatinya sudah dalam genggaman Israel. Turki dan Yordania sudah menjalin hubungan diplomatik, sedangkan Saudi dan Indonesia merupakan target utama diplomasi negara Zionis itu membina relasi kucing-kucingan: di depan publik bersuara lantang mengecam, namun diam-diam pertemuan dan hubungan dagang serta pertahanan berjalan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tentu saja situasi itu sangat menguntungkan Israel serta sebaliknya kian melemahkan perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka dan berdaulat. Relasi empat kutub Islam dengan Israel ini makin menyulitkan cita-cita Organisasi Konferensi Islam, dibentuk pada 1969 setelah Masjid Al-Aqsa dibakar, untuk mewujudkan mimpi rakyat Palestina.

Padahal penjajahan Israel atas Palestina bukan sekadar konflik nasionalisme tapi konflik agama: Yerusalem Timur di dalamnya ada Al-Aqsa merupakan harga mati bagi Israel dan kaum Yahudi sejagat. Juga batas tidak bisa ditawar untuk Palestina serta umat Islam sedunia.

Orang Yahudi percaya dulunya sudah dua sinagoge berdiri di lokasi Al-Aqsa. Sedangkan kaum Muslim memiliki kewajiban agama untuk berziarah ke sana sekaligus mempertahankan agar tidak dibagi dua atau dirobohkan oleh Israel.

Sebagai kutub Islam, Arab Saudi, Turki, Yordania, dan Indonesia tidak bisa solid karena lebih mengutamakan kepentingan nasional masing-masing. Karena itulah, sokongan terhadap Palestina juga tidak serius dan monumental.

Isu Palestina sekadar komoditas politik bagi pemimpin dari keempat negara kutub Islam itu. Bereaksi mengecam jika Israel kelewatan menindas dan membunuh rakyat Palestina. Bungkam kalau situasi di sana tenang lagi.

Seperti mengikuti hukum fisika, keempat kutub Islam sama-sama mengklaim pro-Palestina malah bisa makin menempel dengan Israel merupakan kutub berlawanan.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image