Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sofa

Jalin Ukhuwah yang Baik, Uhamka Gelar Silaturahmi Idulfitri 1443 H

Eduaksi | Monday, 09 May 2022, 14:16 WIB

Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menyelenggarakan Silaturahmi Idul Fitri 1443 H dengan mengangkat tema Tarbiah Ramadan untuk Indonesia Berkemajuan. Acara yang diadakan melalui platform zoom meeting dan ditayangkan di Youtube LPP AIK UHAMKA, Senin (9/5).

Kegiatan silaturahmi ini dihadiri oleh Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka, Prof Dadang Kahmad selaku BPH Uhamka, Amirsyah Tambunan selaku Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Wakil Rektor, Dekan, dan stakeholder Uhamka.

Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka menyampaikan bahwa bulan Syawal merupakan bulan baik setelah Ramadan usai. Ia berpesan agar tetap menjaga silahturahmi dengan baik dan tetap Istiqomah dalam beribadah.

"Alhamdulillah hari ini kita dapat bersilaturahmi walaupun melalu daring dalam rangka mengawali kegiatan kita. Setelah kita menjalani ibadah puasa, lalu kita telah memasuki bulan syawal. Saya ucapkan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, minal aidin maaf lahir batin. Kita sebagai umat muslim harus tetap Istiqomah dalam beribadah, bahkan harus meningkatkan kualitas ibadah dan iman kita. Semoga kita selalu sehat wal afiat," tutur Gunawan.

Selain sambutan dari Rektor Uhamka, adapun sambutan dari BPH Uhamka yang disampaikan oleh Prof Dadang Kahmad.

Prof Dadang menyatakan rasa senangnya dapat melaksanakan kegiatan silaturahmi walaupun melalui daring karena setiap civitas akademik Uhamka beberapa masih berada di kampung halamannya.

"Alhamdulillah di pagi hari ini kita dapat bermuajaah virtual walaupun makna hakiki silaturahimnya masih agak berkurang, tetapi nilainya akan sama saja," ungkapnya.

Prof Dadang juga mengatakan bahwa orang berpuasa mendapat dua kegembiraan. Kegembiraan yang pertama yaitu iftar ketika berbuka puasa dan iftar ketika Idul Fitri. Sedangkan yang kedua kegembiraan di akhirat bertemu dengan Allah SWT.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Amirsyah Tambunan menyampaikan bahwa tugas kita yang terberat ialah menjadikan idulfitri sebagai titik nol bagi diri sendiri.

"Kata Rasulullah dalam hadis tersebut ialah tidak akan masuk surga barang siapa yang di dalam hatinya masih ada penyakit hati berupa menolak kebenaran dan membenarkan kejahatan dalam dirinya, membiarkan iri, dengki, khianat, fitnah. Jadi menurut hemat saya, Pak Dadang yang membidangi infokom atau komunikasi di PP Muhammadiyah, tugas kita terberat ialah menjadikan idulfitri, titik nol, bersih semua dosa-dosa di sosial media. Tapi nyatanya saat ini jangankan idul fitri, pada bulan Ramadan saja masih terjadi fitnah, adu domba oleh para buzzer," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa tertera dalam Q.S. Al-Anfal ayat 75 dihubungkan dengan sifat silaturahmi dengan sesama dengan berhijrah dan berjihad di jalan Allah.

"Kalau kata Pak Dadang, silaturahmi ialah hak sesama umat manusia yang harus kita tegakkan. Jadi kalau ayat ini diimpelementasikan niscaya tidak ada permusuhan dan perang," imbuhnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image