Selasa 10 May 2022 14:55 WIB

Orang Sombong Mengingkari Keesaan Allah

Keesaan Allah bisa diingkari oleh orang sombong.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Orang Sombong Mengingkari Keesaan Allah. Foto:  Sombong/Ilustrasi
Orang Sombong Mengingkari Keesaan Allah. Foto: Sombong/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sombong adalah sifat manusia yang tidak disukai Allah SWT, karena bagi manusia sejatinya tidak ada sesuatu yang layak disombongkan. Dalam Alquran, tepatnya pada Surah An-Nahl Ayat 22 dijelaskan bahwa orang-orang yang mengingkari Keesaan Allah dan sifat-sifat-Nya termasuk orang yang sombong juga.

Karena kesombongannya membuat ia tidak mau mendengarkan dan memahami kebenaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, atau tidak mau menerima kebenaran yang disampaikan Rasulullah SAW. Padahal sangat nyata ajaran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad SAW untuk kebaikan umat manusia di dunia dan akhirat.

Baca Juga

اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۚفَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ قُلُوْبُهُمْ مُّنْكِرَةٌ وَّهُمْ مُّسْتَكْبِرُوْنَ

Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), dan mereka adalah orang yang sombong. (QS An-Nahl: 22)

 

Ayat ini mengandung arti, Allah menegaskan bahwa Tuhan yang seharusnya disembah umat manusia adalah Tuhan Yang Maha Esa dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Jika demikian maka tidak ada alasan bagi orang yang menyaksikan bukti-bukti tersebut untuk tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat.

Hati mereka yang tidak beriman mengingkari hakikat-hakikat kebenaran tentang Keesaan Allah, dan mereka adalah orang yang sangat sombong karena mendustakan risalah Nabi Muhammad SAW.

Tafsir Kementerian Agama menjelaskan ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Tuhan yang wajib disembah dan ditaati oleh seluruh manusia adalah Tuhan Yang Maha Esa. Penegasan dengan Yang Maha Esa, memberikan pengertian yang pantas disembah hanyalah Dia.

Oleh sebab itu, Dia pulalah yang wajib ditaati oleh seluruh manusia dan tidak boleh mengangkat tuhan-tuhan yang lain sebagai sekutu-Nya. Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa orang-orang kafir mempersekutukan Allah dengan tuhan-tuhan yang lain karena tidak mau mengakui keesaan Allah, janji dan ancaman-Nya, serta terjadinya hari akhir. Itulah sebabnya maka mereka membangkang terhadap apa saja yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, meskipun berita yang disampaikan itu mengandung berita tentang kekuasaan dan kebenaran Allah serta luasnya nikmat yang diberikan kepada manusia.

Hati mereka telah tertutup, meskipun telah diberitakan kepada mereka bahwa peribadatan mereka itu tidak benar. Karena seharusnya yang berhak disembah adalah Allah Yang Maha Esa, namun mereka tetap tidak mau percaya. Di akhir ayat, Allah SWT menegaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang sombong dan tidak mau menerima kebenaran.

Mereka tidak mau tunduk kepada kebenaran, tetap mengingkarinya, dan bertaklid buta mengikuti nenek moyang mereka.

Allah SWT berfirman: Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan. (QS Shad: 5)

Dan apabila yang disebut hanya nama Allah, kesal sekali hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat. Namun apabila nama-nama sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka menjadi bergembira. (QS Az-Zumar: 45)

Bahkan mereka berkata, "Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama, dan kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka." Dan demikian juga ketika Kami mengutus seorang pemberi peringatan sebelum engkau (Muhammad) dalam suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) selalu berkata, "Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama) dan sesungguhnya kami sekedar pengikut jejak-jejak mereka." (QS Az-Zukhruf: 22-23)

Tidak dapat diragukan lagi, sesungguhnya Allah telah mengetahui keingkaran orang-orang musyrik itu terhadap wahyu yang telah diberikan kepada Nabi Muhammad SAW yang mereka sembunyikan dalam hati mereka. Allah juga mengetahui apa yang mereka nyatakan terhadap Nabi Muhammad SAW serta tuduhan mereka bahwa Nabi membuat berita-berita palsu.

Di akhir ayat dijelaskan bahwa Allah tidak suka kepada orang-orang sombong yang tidak mau percaya kepada keesaan-Nya dan enggan mengikuti seruan para Nabi dan Rasul-Nya. Pernyataan ini menunjukkan betapa murka dan bencinya Allah kepada mereka dan sikap mereka yang tidak mengerti akan kedudukan diri mereka.

Di ayat lain, Allah SWT mengancam bahwa orang-orang yang sombong akan dimasukkan ke neraka Jahanam. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina. (QS Al-Mu'min: 60)

Rasulullah SAW bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada kesombongan sebiji sawi, dan tidak akan masuk neraka orang yang di hatinya ada iman sebiji sawi, kemudian berkatalah seorang laki-laki, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau seorang laki-laki ingin agar bajunya bagus dan sandalnya bagus? Kemudian Rasulullah menjawab, "Sesungguhnya Allah indah, menyukai keindahan. Kesombongan itu ialah tidak mau menerima kebenaran dan menghina manusia." (Riwayat Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari Ibnu Mas'ud)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement