Rabu 11 May 2022 16:16 WIB

Polri Siapkan Upaya Mitigasi Cegah Penyebaran PMK Hewan Ternak

Polri siap membantu Kementan atau Dinas Peternakan setempat melakukan pengawasan

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Gita Amanda
Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) memeriksa kesehatan sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di salah satu peternakan sapi di Desa Sembung, Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/5/2022). Dinas Pertanian Kabupaten Gresik melakukan pembatasan area ternak dengan menutup sejumlah pasar hewan untuk memutus rantai penyebaran penyakit serta menyuntikan vitamin dan antibiotik bagi sapi-sapi yang terpapar PMK.
Foto: ANTARA/Rizal Hanafi
Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) memeriksa kesehatan sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di salah satu peternakan sapi di Desa Sembung, Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/5/2022). Dinas Pertanian Kabupaten Gresik melakukan pembatasan area ternak dengan menutup sejumlah pasar hewan untuk memutus rantai penyebaran penyakit serta menyuntikan vitamin dan antibiotik bagi sapi-sapi yang terpapar PMK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri mengatakan telah menyiapkan upaya mitigasi untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak. Diantaranya adalah melakukan lockdown di wilayah yang diketemukan penyakit tersebut. 

"Lockdown tersebut dilakukan sebagai upaya Biosecurity dalam rangka mencegah penyebaran penyakit hewan ternak tersebut. Mitigasi penyebaran virus PMK di wilayah Provinsi Jatim dengan laksanakan lockdown lokal guna mengentikan sementara mobilitas angkutan ternak ke luar wilayah atau biosecurity," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan kepolisian akan bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk berkoordinasi dalam rangka penanganan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak itu. 

"Terus bersinergi dan kolaborasi dengan dinas peternakan daerah untuk pendataan, vaksinasi dan langkah-langkah seperti potong paksa dan penguburan hewan yang sudah mati dengan memberikan disinfektan atau obat-obat pembunuh virus," kata dia.

Dedi menambahkan pihaknya siap membantu Kementan atau Dinas Peternakan setempat untuk melakukan patroli dan melakukan pengawasan terhadap aktivitas keluar masuk hewan ternak disuatu wilayah.

Lalu, ia juga melakukan patroli terpadu di tingkat kecamatan dan sentra-sentra peternak sapi dengan terus memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat untuk tenang dan memisahkan ternak yang sakit atau suspek PMK dan dinas peternakan akan memberikan obat atau vaksin.

"Melakukan pengawasan di pos keluar masuk hewan di perbatasan kab/kota dan provinsi," kata dia.

Sebelumnya diketahui, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah perketat pengawasan lalu lintas hewan ternak di perbatasan dengan Jawa Timur.

Langkah pengetatan pengawasan bakal dilakukan dengan mengisolasi hewan ternak yang berasal dari Jawa Timur. Sedangkan di lingkup regional, bakal menggerakkan surveilans untuk memantau kesehatan hewan ternak di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, PMK pada hewan ternak telah mencuat beberapa waktu terakhir. Pemprov Jawa Tengah menginstruksikan kepada jajarannya untuk siaga di wilayah perbatasan.

“Selain siaga hepatitis akut pada anak, kita sekarang juga siaga untuk mengantisipasi PMK pada hewan ternak,” ungkapnya, usai menggelar evaluasi arus mudik/ balik lebaran 1443 Hijriah bersama Kapolda Jawa tengah dan Pangdam IV/ Diponegoro di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu (11/5/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement