Jumat 13 May 2022 05:39 WIB

Wickremesinghe Kembali Jabat PM Sri Lanka

PM Sri Langka kembali dijabat Wickremesinghe.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
Wickremesinghe Kembali Jabat PM Sri Langka
Foto: AP Photo/Eranga Jayawardena
Wickremesinghe Kembali Jabat PM Sri Langka

REPUBLIKA.CO.ID,KOLOMBO -- Mantan Perdana Menteri Sri Lanka lima kali Ranil Wickremesinghe diangkat kembali untuk jabatan sama pada Kamis (12/5/2022). Keputusan ini dalam upaya membawa stabilitas ke negara yang dilanda krisis politik dan ekonomi itu.

Wickremesinghe mengambil sumpah jabatan di hadapan Presiden Gotabaya Rajapaksa dalam sebuah upacara di kediaman presiden. Para pengunjuk rasa telah memblokir pintu masuk ke kantor presiden selama lebih dari sebulan.

Baca Juga

Saudara laki-laki presiden, Mahinda Rajapaksa, mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada awal pekan ini menyusul serangan kekerasan oleh para pendukungnya terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah yang damai. Pengunduran dirinya secara otomatis membubarkan Kabinet, meninggalkan kekosongan administratif.

Keputusan presiden atas pemilihan Wickremesinghe sebagai perdana menteri pengganti dipandang sebagai upaya untuk mengakhiri kekerasan yang dipicu oleh krisis. Tindakan ini pun upaya memulihkan kredibilitas internasional saat pemerintah merundingkan paket dengan Dana Moneter Internasional.

Beberapa politisi oposisi dan pemimpin agama keberatan dengan penunjukan Wickremesinghe, dengan mengatakan warga menginginkan reformasi menyeluruh. Anggota parlemen oposisi Anura Dissananayake mengatakan, pilihan  Wickremesinghe lebih tentang melindungi presiden dan keluarganya dari kemarahan publik atas perannya dalam krisis ekonomi daripada memecahkan masalah negara. Ketika menjadi menteri luar negeri dari 2015 hingga 2019, Wickremesinghe dituduh melindungi keluarga Rajapaksa dari tuduhan korupsi dan kesalahan lainnya.

Pendeta Buddha dan Katolik juga keberatan dengan pemilihan Wickremesinghe. "Keputusan ini diambil sama sekali dengan mengabaikan aspirasi orang-orang yang melakukan protes hari ini. Protes hanya bisa menjadi lebih buruk dengan keputusan ini,” kata seorang biksu senior Omalpe Sobitha.

Uskup Agung Katolik Kolombo Kardinal Malcolm Ranjith mengatakan agar negara itu bergerak maju dari krisisnya. "kita membutuhkan perubahan sistem yang menyeluruh." ujarnya.

Perdana menteri baru kemungkinan akan memberikan daftar Kabinet kepada presiden untuk diangkat, kekuasaan yang diberikan kepadanya oleh konstitusi. Jika ada keberatan terhadap perdana menteri atau Kabinet baru, anggota parlemen dapat mengajukan mosi tidak percaya kepada ketua Dewan Perwakilan Rakyat saat badan tersebut bersidang kembali pada 17 Mei. Mosi tersebut kemudian akan diperdebatkan dan disetujui.

Pria berusia 73 tahun ini telah berada di Parlemen selama 45 tahun. Partai politiknya bubar pada 2020 di tengah krisis kepemimpinan dan sebagian besar anggota senior pergi untuk membentuk partai baru, yang saat ini menjadi oposisi utama negara itu.

Reputasi Wickremesinghe rusak selama masa jabatan sebelumnya sebagai perdana menteri, ketika dia berada dalam pengaturan pembagian kekuasaan yang sulit dengan Presiden Maithripala Sirisena saat itu. Konflik dan gangguan komunikasi antara dia dan Sirisena disalahkan atas penyimpangan intelijen yang menyebabkan serangan bom bunuh diri Minggu Paskah pada 2019 yang menewaskan lebih dari 260 orang. Dia juga dituduh melindungi seorang teman yang ditunjuknya sebagai kepala Bank Sentral dari tuduhan perdagangan orang dalam.

Sehari sebelum penunjukan Wickremesinghe, pihak berwenang mengerahkan kendaraan lapis baja dan pasukan berkeliaran di jalan-jalan ibukota setelah serangan terhadap pengunjuk rasa memicu gelombang kekerasan di seluruh negeri. Sebanyak sembilan orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka.

Pasukan keamanan telah diperintahkan untuk menembak orang-orang yang dianggap berpartisipasi dalam kekerasan itu, karena aksi pembakaran dan perusakan sporadis terus berlanjut meskipun jam malam nasional yang ketat dimulai Senin (9/5/2022) malam. 

Sumber:

https://apnews.com/article/sri-lanka-ranil-wickremesinghe-3161035ae503431fa0188f1c329f30c0

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement