Sabtu 14 May 2022 08:26 WIB

Uni Eropa akan Cabut Aturan Masker di Seluruh Penerbangan

Persyaratan ini dicabut setelah melihat tren pandemi Covid-19 mereda di Eropa.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Wisatawan mengenakan masker di Bandara Schiphol, di Schiphol, Belanda, 19 Juli 2020. Uni Eropa akan Cabut Aturan Masker di Seluruh Penerbangan
Foto: EPA-EFE/KOEN VAN WEEL
Wisatawan mengenakan masker di Bandara Schiphol, di Schiphol, Belanda, 19 Juli 2020. Uni Eropa akan Cabut Aturan Masker di Seluruh Penerbangan

IHRAM.CO.ID, BERLIN -- Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa mengumumkan, Rabu (11/5/2022), persyaratan mengenakan masker untuk perjalanan udara di seluruh Uni Eropa akan dicabut mulai pekan depan. Persyaratan ini dicabut setelah melihat tren pandemi Covid-19 mereda di Eropa. 

 

Baca Juga

Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mengatakan di bawah pedoman baru yang dikembangkan dengan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), masker tidak lagi dianggap penting untuk semua penerbangan dan bandara. Namun demikian, regulator dan maskapai nasional masih memiliki ruang lingkup untuk menuntut penutup wajah dan hidung oleh penumpang dan staf.

 

"Mulai pekan depan, masker wajah tidak perlu lagi menjadi kewajiban dalam perjalanan udara dalam semua kasus, sejalan dengan perubahan persyaratan otoritas nasional di seluruh Eropa untuk transportasi umum. Bagi penumpang dan awak pesawat, ini adalah langkah maju yang besar dalam normalisasi perjalanan udara," kata Direktur Eksekutif EASA Patrick Ky dalam sebuah pernyataan dilansir dari Arab News, Kamis (12/5/2022).

Terlepas dari pedoman baru, Jerman sebagai negara terpadat di Uni Eropa dan ekonomi teratas mengatakan tidak memiliki rencana mencabut mandat masker untuk penerbangan. "Persyaratan masker di pesawat terus berlaku untuk semua rute domestik serta pada penerbangan yang lepas landas atau mendarat di Jerman," kata juru bicara kementerian kesehatan Hanno Kautz dalam sebuah pernyataan email. 

 

EASA mengatakan setelah Senin, aturan untuk masker khususnya akan terus bervariasi tergantung pada kebijaksanaan pihak maskapai. Disebutkan penerbangan ke atau dari tujuan di mana penggunaan masker masih diperlukan di transportasi umum harus terus mendorong penggunaan masker. “Penumpang yang rentan dengan kesehatan yang terganggu harus terus memakai masker wajah terlepas dari aturannya,” tambahnya. 

EASA mengatakan penumpang juga didorong mengamati jarak sosial di bandara tetapi operator harus mengadopsi pendekatan pragmatis. Hal ini berarti menghindari tindakan yang akan menyebabkan kemacetan di lokasi lain dalam perjalanan penumpang.

 

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang berbasis di Jenewa menyambut baik pedoman baru untuk UE tetapi mengakui gambarannya lebih kompleks dalam konteks internasional. "Meskipun protokol Eropa mulai berlaku minggu depan, tidak ada pendekatan yang konsisten secara global untuk mengenakan masker di pesawat," kata Direktur Jenderal IATA Willie Walsh dalam sebuah pernyataan.

 

“Maskapai penerbangan harus mematuhi peraturan yang berlaku untuk rute yang mereka operasikan. Awak pesawat akan tahu aturan apa yang berlaku dan sangat penting bagi penumpang untuk mengikuti instruksi mereka,” kata IATA.

 

Dia menambahkan IATA meminta semua penumpang menghormati keputusan orang lain untuk secara sukarela memakai masker meskipun itu bukan keharusan. Sektor penerbangan Eropa telah memperkirakan kembalinya mendekati tingkat lalu lintas pra-pandemi musim panas ini meskipun harga bahan bakar melonjak, perang di Ukraina dan inflasi.

https://www.arabnews.com/node/2080066/world

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement