Selasa 17 May 2022 17:20 WIB

Menag: Pemerintah Siap Beri Layanan kepada Jamaah Haji Indonesia

Kemenag sudah siapkan skemanya, termasuk penerapan prokes yang mensyaratkan vaksin

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Foto: Kemenag
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan pemerintah siap memberikan layanan kepada jamaah Indonesia untuk beribadah haji tahun 1443 H/ 2022 M. Penegasan ini disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Rapat tersebut membahas tentang persiapan penyelenggaraan ibadah haji.

"Intinya, pemerintah sudah siap melayani jamaah haji, mulai dari berangkat hingga kembali ke Tanah Air," kata Menag melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga

Menag mengatakan, Kemenag sudah siapkan skemanya, termasuk terkait penerapan protokol kesehatan yang mempersyaratkan vaksin. Jamaah tahun ini harus sudah vaksin lengkap atau minimal sudah dua kali, Kemenag sudah ikhtiarkan hal ini.

Menurut Menag, vaksin menjadi salah satu syarat yang ditetapkan oleh Arab Saudi. Ada dua ketentuan yang ditetapkan Arab Saudi. Pertama, haji tahun ini dilakukan dengan ketentuan untuk mereka yang berusia paling tinggi 65 tahun 0 bulan per tanggal 30 Juni 2022 dan telah menerima vaksinasi lengkap Covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Arab Saudi atau minimal sudah dua kali vaksin. Kedua, jamaah yang berasal dari luar Kerajaan Arab Saudi juga wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.

Tahun ini, Arab Saudi memberikan kuota haji Indonesia sebesar 100.051 orang. Kuota ini terdiri atas 92.825 haji reguler dan 7.226 haji khusus. Jamaah akan mulai masuk asrama haji pada 3 Juni 2022 dan pemberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama dilakukan pada 4 Juni 2022.

“Kemenag menjalin kerja sama dengan maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Airlines untuk memberangkatkan dan memulangkan jamaah haji Indonesia,” jelas Menag.

Selama di Arab Saudi, Menag menjelaskan, jamaah akan menerima layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan ibadah, dan juga kesehatan. Untuk akomodasi di Madinah, dipastikan jamaah akan menempati hotel di wilayah Markaziyah dengan jarak terjauh 650 meter dari Masjid Nabawi. Di Makkah, jarak terjauh hotel jamaah adalah 4 km dari Masjidil Haram.

"Untuk keperluan ibadah, kami sudah siapkan Bus Shalawat yang akan mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram pergi pulang. Untuk layanan katering, jamaah akan mendapatkan makan sebanyak 119 kali selama di Tanah Suci, baik di Madinah, Jeddah, Makkah, maupun pada fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," ujarnya.

Terkait layanan ibadah, pemerintah juga sudah menyiapkan sejumlah konsultan ibadah yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Mereka adalah para ahli yang memiliki pengetahuan keagamaan, khususnya di bidang ibadah haji.

Menag menambahkan, pemerintah juga sudah menyiapkan Klinik Kesehatan Haji baik di Makkah, Jeddah, dan Madinah, serta sejumlah pos layanan kesehatan. Sarana ini disiapkan untuk memberikan layanan kesehatan secara optimal kepada jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement