Rabu 18 May 2022 05:53 WIB

Kiprah Dokter Muslim dalam Menangani Penyakit Mental

Dokter Muslim mengklasifikasikan penyakit mental sebagai cabang tersendiri.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Kontribusi Dokter Muslim. Kiprah Dokter Muslim dalam Menangani Penyakit Mental
Foto: Infografis Republika
Kontribusi Dokter Muslim. Kiprah Dokter Muslim dalam Menangani Penyakit Mental

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di abad pertengahan, kehadiran penyakit mental dianggap oleh masyarakat Yahudi-Kristen sebagai hukuman dewa, sementara dokter Muslim awal membuat cabang khusus kedokteran dan menyebutnya pengobatan jiwa atau penyembuhan hati.

Dilansir dari About Islam, dokter Muslim abad pertengahan tertarik pada semua cabang kedokteran, termasuk psikologi. Pada fase awal pengobatan Islam, psikologi termasuk dalam kedokteran umum.

Baca Juga

Setelah itu, para tabib Muslim mengklasifikasikannya sebagai cabang tersendiri dalam kedokteran. Para dokter Muslim menulis tentang banyak penyakit mental seperti kecemasan, depresi, melankolis, epilepsi, skizofrenia, paranoia, pelupa, gangguan seksual, delusi penganiayaan, dan gangguan obsesif-kompulsif di antara penyakit mental lainnya.

Merekalah yang pertama menambahkan gangguan psikosomatis ke dalam kosakata sejarah psikologi. Mereka juga percaya penyakit mental disebabkan ketidakseimbangan kimia yang mempengaruhi otak.

Menurut syariat Islam, seorang Muslim yang beriman harus bersikap baik kepada orang yang sakit jiwa dan memperlakukan mereka dengan baik. Banyak rumah sakit didirikan pada awal era Islam abad pertengahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement