Selasa 17 May 2022 20:39 WIB

Kadin: Peningkatan Ekonomi RI Salah Satu Syarat Hadapi Inflasi Global

Dampak dari inflasi global saat ini adalah adanya kenaikan harga pangan dan minyak.

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Badan Moneter Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Aviliani menyebutkan peningkatan ekonomi domestik menjadi salah satu syarat untuk berhasil menghadapi inflasi global.Adapun cara meningkatkan ekonomi domestik yakni dengan mendongkrak daya beli masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat juga harus ditingkatkan.

"Karena tidak bisa subsidi pemerintah yang ditingkatkan untuk menghadapi inflasi, kalau begitu defisit APBN akan kembali membengkak," kata Aviliani dalam Forum Merdeka Barat 9 secara daring di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan dampak dari inflasi global saat ini adalah adanya kenaikan harga-harga, terutama komoditas pangan dan minyak dunia.Hal tersebut pun menyebabkan nilai tukar rupiah melemah dan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri meningkat.

Selain menggerakkan ekonomi domestik, Aviliani berpendapat kebijakan memperlancar impor pangan juga bisa dilakukan dalam menyiasati inflasi global.Langkah tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan pemerintahan daerah untuk mengetahui kebutuhan masing-masing wilayah.

"Walau inflasi adalah tugas pemerintah pusat, tetapi kebutuhan pangan setiap daerah berbeda-beda, maka pemerintah daerah harus dilibatkan sehingga tidak semua tanggung jawab menghadapi inflasi berada di pemerintah pusat," tambahnya.

Menurut dia, hal itu sangat penting karena terdapat beberapa pemerintah daerah yang terlibat dalam kebijakan impor pangan dan pada akhirnya mampu menahan inflasi daerahnya agar tidak membengkak. Di sisi lain, pengusaha saat ini sudah mulai menilai perlunya peningkatan produksi melalui penambahan atau inovasi produk, seiring dengan mulai membaiknya permintaan domestik dan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan inflasi domestik akibat kenaikan inflasi global.

Dia menyebutkan perkembangan tersebut tercermin dari investasi pada kuartal I 2022 yang mampu tumbuh 4,09 persen jika dibandingkan dengan kuartal I 2021

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement