Kamis 19 May 2022 12:53 WIB

AS Isi Jabatan Duta Besar untuk Ukraina

AS mengevakuasi diplomat-diplomatnya di awal perang tiga bulan yang lalu.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Petugas pemadam kebakaran dan tim keamanan Ukraina di lokasi sebuah gedung yang terkena rudal Rusia di Kyiv (Kiev), Ukraina, 20 Maret 2022. AS mengevakuasi diplomat-diplomatnya di awal perang tiga bulan yang lalu.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Petugas pemadam kebakaran dan tim keamanan Ukraina di lokasi sebuah gedung yang terkena rudal Rusia di Kyiv (Kiev), Ukraina, 20 Maret 2022. AS mengevakuasi diplomat-diplomatnya di awal perang tiga bulan yang lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senat Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi Bridget Brink sebagai Duta Besar untuk Ukraina. Ia mengisi jabatan kosong untuk membuka kembali kedutaan besar AS di Kiev sementara negara itu masih menghadapi invasi Rusia.

Brink merupakan pejabat karir Kementerian Luar Negeri yang banyak menghabiskan masa tugasnya di bekas bagian Uni Soviet. Presiden AS Joe Biden mencalonkannya sebagai duta besar Ukraina bulan lalu.

Baca Juga

Pada Rabu (18/5/2022) waktu Amerika Serikat, Senat memberikan suara bulat padanya. Tanpa pemungutan suara resmi.

AS mengevakuasi diplomat-diplomatnya di awal perang tiga bulan yang lalu. Selama sidang dengar pada bulan lalu Brink mengatakan ia akan berusaha untuk membuka kembali kedutaan besar AS di Kiev.

Moskow telah memfokuskan serangannya di bagian selatan dan timur Ukraina setelah mundur dari Ibukota Kiev. AS mengatakan operasi kedutaan akan kembali seperti biasa.

"Rakyat Ukraina telah membela tanah air dalam menghadapi invasi Rusia yang tak masuk akal, dan hasilnya, Stars and Stripes (bendera AS) kembali berkibar di kedutaan," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Segelintir diplomat akan kembali untuk melakukan misi di Ukraina. Tapi juru bicara kedutaan Daniel Langenkamp mengatakan operasi konsulat belum akan segera dijalankan lagi. Kanada, Inggris dan beberapa negara lainnya juga sudah membuka kembali kedutaan mereka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement