Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Profesor Syahrizal Abbas Tekankan Pentingnya Miliki Sikap Istiqamah

Eduaksi | Saturday, 21 May 2022, 14:58 WIB
Prof Dr Syahrizal Abbas, MA

Aceh Besar - Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Syahrizal Abbas, MA menekankan pentingnya bagi seorang muslim memiliki sikap istiqamah dalam beribadah kepada Allah SWT untuk mencapai derajat takwa.Karena begitu pentingnya, sehingga Allah banyak menyebut kata istiqamah hingga 10 kali yang terdapat pada 8 surat di dalam Alquran. Demikian pesan khutbah Syahrizal\ di Masjid Babul Maghfirah, Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar

Menurut profesor bidang filosofi hukum (Professor of Law and Philosophy) kelahiran Meulaboh ini, kata istiqamah dapat diartikan sebagai satu sikap bersungguh-sungguh dan teguh beriman kepada Allah SWT dan konsisten menjalankan perintah serta menjauhi larangan-nya.

Dikatakannya, para sahabat Ali bin Abi Thalib menyebutkan bahwa istiqamah itu berarti melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah.

Sedangkan Umar bin Khattab mendefinisikan sebagai suatu hal yang bertahan pada satu perintah dan tidak melakukan suatu apapun yang dilarang.

Syahrizal juga menambahkan, tidak mudah untuk menjadi seorang yang istiqamah dalam ketaatan. Sebab terdapat begitu banyak godaan. Bahkan kadar iman seseorang bisa naik atau turun, dan hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor.

"Faktor keluarga, harta, jabatan, anak dan istri dapat menjadi faktor berubahnya iman seseorang," ujarnya.

Oleh karena itu agar seorang muslim dapat menjaga konsistensi (istiqamah) dalam beribadah kepada Allah setidaknya membutuhkan beberapa hal berikut ini sebagimana dicontohkan oleh Rasulullah, para sahabat dan ulama-ulama.

Pertama : ikhlas dalam beribadah kepada Allah.Faktor yang paling penting agar sikap istiqamah dapat tumbuh dalam diri seorang muslim yaitu memiliki keikhlasan ketika beribadah kepada Allah.

Ikhlas disini berarti semata-mata hanya mengharapkan ridha Allah bukan pujian manusia, sekalipun tidak disukai."Tidak ada urusan dengan pujian manusia atau bahkan jika ia dibenci. Ibadah kepada Allah tidak akan berubah," seru Prof Syahrizal.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah," kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati." (QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 13).

Sikap istiqamah menunjukkan bahwa meskipun tidak puji maka itu bukanlah sebuah kesedihan. Maka inilah yang ditanyakan oleh sahabat Rasulullah Saw Sufyan bin ‘Abdillah radhiyallahu‘anhu, ia berkata, “Aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang aku tidak perlu bertanya tentangnya kepada seorang pun selainmu.” Beliau bersabda, “Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah.” (HR Muslim).

Dalam surat yang lain Allah SWT juga berfirman:

"Katakanlah, "Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap sholat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 29).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?" (QS. Maryam 19: Ayat 65).

Kedua; mengerjakan ibadah secara tadarus (gradual). Dalam melakukan ibadah hendaknya dapat dilakukan secara perlahan dan kontinyu. Ibadah yang dilakukan secara terus menerus akan menghasilkan sikap konsisten atau istiqamah.

Oleh karena itu ibadah yang pernah kita lakukan pada saat bulan ramadhan kemarin dapat terus dikerjakan dan ditingkatkan. Meskipun tidak meningkat secara signifikan. Hal itu tidak menjadi masalah.

Ketiga; berdoa."Jangan pandang sepele doa," ungkap Syahrizal.

Doa memiliki kekuatan untuk menciptakan seorang muslim menjadi istiqamah. Karena doa yang dipanjatkan maka pertolongan Allah akan datang padanya.

Dengan begitu, ia dapat melindungi diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang dan sekaligus diberi kemampuan untuk melaksanakan ibadah.Bahkan ada sebuah kisah dalam tafsir Ar Razi yang menceritakan bagaimana seorang yang sudah berusia 80 tahun tetapi masih mampu ruku', sujud, dan 'iktikaf di masjid berhari-hari.

Ternyata rahasianya adalah karena doa yang dia panjatkan. Sehingga Allah memberinya kekuatan.Oleh karena maka kita harus berdoa kepada Allah SWT agar kita diberikan kemampuan dan kekuatan sehingga kita pun dapat menjadi seorang muslim yang istiqamah dalam ketaqwaan. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image