Senin 23 May 2022 08:05 WIB

Mengenal Bus Shalawat dan Operasionalnya di Musim Haji 2022

Bus Shalawat akan melayani jamaah haji di musim haji 2022

Rep: Muhammad Hafil / Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Setelah berhenti beroperasi menjelang wukuf, bus shalawat yang mengantarkan jamaah haji menuju Masjidil Haram, kembali beroperasi sejak Jumat (16/9). (Republika/Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Setelah berhenti beroperasi menjelang wukuf, bus shalawat yang mengantarkan jamaah haji menuju Masjidil Haram, kembali beroperasi sejak Jumat (16/9). (Republika/Amin Madani)

IHRAM.CO.ID, MAKKAH --Bus Shalawat adalah bus yang disediakan oleh Pemerintah Indonesia melalui PPIH Arab Saudi untuk mengantar jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram di Makkah dan sebaliknya. Bus ini hanya beroperasi selama musim haji.

Dalam beberapa tahun terakhir, jamaah haji Indonesia akrab dengan Bus Shalawat.  Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid, mengenang munculnya layanan Bus Shalawat ini. Layanan bus ini dimulai pada 2008 lalu, di mana pada saat itu hotel jamaah haji Indonesia ada yang jaraknya lebih dari 10 km dari Masjidil Haram akibat dimulainya perluasan Masjidil Haram.

Baca Juga

"Menteri Agama saat itu, almarhum Maftuh Basyuni  pun  memerintahkan untuk menyediakan bus untuk mengantarkan jamaah ke Masjidil Haram pulang dan pergi. Langkah pertama adalah pemerintah menyewa 600 bus dengan konsekuensi yang terbilang apa adanya, tidak punya sistem, dan tidak punya petugas," kata Subhan kepada Republika beberapa waktu lalu.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, akhirnya pada tahun 2009 pemerintah Indonesia mulai menjajaki kerjasama dengan Muasassah (Penyelenggara haji di Arab Saudi) untuk layanan angkutan jamaah haji.  Kemudian, untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu, Kementerian Agama Tahun 2010 mulai melibatkan Kementerian Perhubungan.

Sebagai instansi yang bertanggungjawab pada sektor transportasi publik, Kemenhub dapat membagi ilmunya untuk membuat suatu sistem pengendalian transportasi dalam dan luar kota yang akan diterapkan di Arab Saudi. Dari kerjasama itu dirintislah suatu sistem untuk membuat rute sederhana sampai dengan tahun 2012. Hingga saat ini,  pengendalian dan pengawasannya sudah jauh lebih baik dan tersistem.

photo
Sejumlah jamaah haji melintas di depan bus shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah, Rabu (31/7) sore waktu Arab Saudi. PPIH Arab Saudi 2019 menyediakan sebanyak 450 bus shalawat untuk jamaah haji Indonesia. - (Republika/Syahruddin El-Fikri)

Bus Shalawat 2022

Sementara, pada musim haji 2022 ini, Subhan Cholid menyebut telah menyiapkan lima rute bus Shalawat bagi jamaah haji. Bus tersebut akan melayani jamaah yang akan menuju Masjidil Haram dari lokasi akomodasi masing-masing.

"Untuk memudahkan layanan ini, kami siapkan lima rute sesuai dengan wilayah jamaah haji. Rute satu dari Mahbas Jin-Bab Ali, rute dua Syisyah-Syib Amir, berikutnya Raudhah-Syib Amir, keempat Jarwal-Syib Amir dan terakhir Misfalah-Jiad," kata Subhan, Kamis (19/5/2022).

Untuk diketahui, selama di Makkah jamaah akan dibagi lokasi hotelnya di lima wilayah, yaitu Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal dan Misfalah. Pihak di lapangan juga disebut telah melakukan konfigurasi pengklusteran, dimana tiap wilayah mewakili sektor berbeda.

Selain itu, untuk memudahkan identifikasi jamaah, setiap rute akan disiapkan stiker warna/jalur. Rute satu menggunakan warna putih, rute kedua berwarna biru, selanjutnya warna hijau, hitam dan warna coklat. Di samping stiker warna, juga akan disiapkan stiker lain dengan lambang bendara Indonesia, merah-putih.

Tak hanya menyiapkan tanda di bus, nantinya hal ini juga akan dibagikan kepada jamaah sesuai dengan wilayah akomodasi mereka. Tanda pengenal ini akan dimasukkan dalam tas paspor jamaah, dengan harapan memudahkan mereka mencari bantuan jika kebingungan.

"Bus shalawat ini karena sifatnya shuttle, untuk melayani 92ribu jamaah Indonesia kita siapkan 200 armada. Nanti akan didistribusikan ke setiap rute sesuai dengan jumlah jamaahnya," lanjut dia.

Subhan lantas menyebut, dalam satu kali perjalanan dengan durasi waktu 15 - 20 menit, setiap busnya mampu mengangkut antara 70 sampai 80 jamaah. Mengingat waktu sholat yang tertentu dan terbatas, untuk mengurangi keramaian dan antrian panjang bus, pihaknya mengimbau jamaah agar meluangkan waktu lebih panjang sebelum menggunakan layanan ini.

"Biasanya penggunaan bus ini akan padat menjelang waktu shalat dan longgar di luar waktu shalat. Maka, bagian dari sosialisasi kita kepada jamaah, agar memanfaatkan waktu di luar shalat sehingga tidak berdesakan," ujarnya.

Selain bus shawalat, Kemenag juga menyiapkan layanan transportasi antar kota. Nantinya, layanan ini akan memfasilitasi jamaah berpindah dari Makkah ke Madinah maupun sebaliknya, serta menuju Jeddah. Untuk angkutan antar kota ini dihitung per-trip atau perjalanan, dimana total yang dihitung sekitar 4.000 perjalanan selama musim haji 2022. 

photo
Setelah berhenti beroperasi menjelang wukuf, bus shalawat yang mengantarkan jamaah haji menuju Masjidil Haram, kembali beroperasi sejak Jumat (16/9). (Republika/Amin Madani) - (Republika/ Amin Madani)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement