Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image vina fitrotun nisa

Jangan Ngaku Santri Kalo Belum Pernah Ngalamin 5 Hal ini

Agama | Monday, 23 May 2022, 16:26 WIB
Sumber: https://www.rakyatpriangan.com/mimbar-rakyat/pr-1431511999/cuma-santri-yang-tahu-artinya-berikut-5-istilah-di-dunia-pesantren

Santri adalah sebutan bagi seseorang yang sedang menimba ilmu di pesantren. Oleh karenanya sebagian orangtua kadang menyebut anaknya sedang nyantren di pondok A, B, atau C. Santri dan pesantren di Indonesia telah ada dan menjadi tradisi sendiri di sebagian kalangan masyarakat.

Pesantren adalah lembaga pendidikan agama non-formal yang bukan hanya mengajarkan para santri ilmu agama saja, secara tidak langsung, santri juga banyak mempelajari filsafat hidup, pembiasaan disiplin, melatih hidup sederhana dan konaah, hingga pembinaan ukhuwah Islamiyah.

Oleh karenanya, tak heran jika semakin hari semakin banyak orangtua yang rela menghabiskan banyak uangnya untuk menyekolahkan anaknya di pesantren. Berbeda dengan pesantren zaman dulu yang memiliki status sebagai pendidikan non-formal saja, kini sudah banyak pesantren yang menjelma dan bertransformasi menjadi pondok pesantren modern.

Artinya, seorang santi tidak hanya menempuh pendidikan non-formal ketika masuk ke sebuah pesantren, karena saat ini pesantren sudah menyiapkan sekolah formal di dalamnya dari tingkatan Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

Nah, berbicara tentang pesantren gak afdol rasanya kalau kita tidak bernostalgia tentang hal-hal yang umumnya dirasakan orang ketika nyantri di sebuah pesantren. Berikut adalah 5 hal yang sering dirasakan santri saat sedang mondok.

1. Tidur di Kelas

Santri dan tidur di kelas bagaikan hal yang sulit dipisahkan. Apakah kalian pernah mengalaminya juga? Setidaknya ada alasan yang cukup dapat dipahami mengapa seorang santri seringkali tidur sata pelajaran berlangsung. Kegiatan santri sejak bangun sampai tidur lagi sangatlah padat. Karena, selain ia belajar di kelas di siang. Saat pulang dari kelas, ia pun masih memiliki segudang kegiatan yang dilakukan di pesantren. Oleh karenanya, fisik menjadi mudah lelah dan kantuk pun tak dapat dihindarkan. Untungnya saat tidur di kelas sejumlah guru ada yang mentolelir keadaan ini. hihihi

2. Makan bersama-sama

Rasanya hampir semua santri pernah merasakan makan ber-4 atau ber-5 dalam satu piring. Alasannya sangat beragam dan tampa diketahui. Mulai dari malas mencuci piring, sampai karena kebiasaan turun-temurun yang sudah dicontohkan santri sebelumnya, santri baru pun meneruskan warisan itu.

Namun dibalik makan berjamaah tersebut, sebagian santri mempercayai bahwa dalam berjamaah ata bersama-sama itu ada barokah atau berkah. Disamping itu, jika kita lihat dari sisi agama islam pula, makan bersama-sama ini adalah salah satu cara untuk menghindarkan diri dari keserakahan dan rasa pelit. Kadangkala makanan yang ditawarkan kepada 3 orang merupakan makanan yang hanya dibeli dalam 1 porsi.

Dalam sisi kebudayaan pun makan berjamaan ini memiliki nilai yang luhur. Makan bersama menandakan harkat dan kedudukan manusia yang setara.

3. Antri Panjang Saat Masuk WC

Nah, apakah yang satu ini pernah mengalaminya pula? Bayangkan kalian tiba-tiba merasakan panggilan alam disaat toilet pesantren sedang antri-antrinya dan tidak ada stu orang pun yang bersedia memberikan gilirannya kepad kalian.

Kalau dipikir-pikir saat dulu terjadi rasanya ada rasa kesal yang membuncah saat itu, namun jika dikenang lagi saat ini, kejadian itu merupakan momen yang sulit dilupakan.

Berbicara tentang antrean toilet, mungkin santri saat ini sudah jarang yang mengalami antrian panjang saat hendak mandi atau buang air besar. Karena, pesantren saat ini sudah sangat professional mengelola dan mengetatur rasio jumlah santri dan ketersediaan kamar mandi

4. Nangis nunggu kunjungan orangtua

Dulu saat saya di pesantren, umumnya para orangtua memberikan uang jajan kepada anaknya dalam waktu yang sudah ditentukan. Ada yang memberikan uang satu bulan sekali, dan ada yang memberikan uang jajan dua minggu sekali.

Nah, biasanya karena santri belum pandai mengelola keuangan dengan baik, uang bulanan yang orangtua berikan sudah habis sebelum orangtua mengunjungi lagi. Walhasil setiap hari saat uang jajan habis kita menangis berharap orangtua datang segera memberikan uang jajan.

5. Shalat berjamaah di masjid- memperkuat ukhuwah islamiyah

Masjid dan pesantren merupakan dua hal yang sulit dilupakan. Bagaimana tidak, setiap waktu solat semua santri akan menunaikannya dengan berjamaah. Dalam proses inilah ukhuwan Islamiyah terjalin, dan kedekatan dengan sang pencipta pun terbangun.

Tak heran banyak orang di luar sana menyebut santri sebagai orang yang suci dari dosa. Karena setiaf aktivitas yang ia lakukan dalam sehari-hari bermanfaat dan mengandung nilai ibadah.

Dalam sebuah hadits dikatakan, “ barangsipa yang menuntut ilmu, makai a berada di jalan Allah sampai ia kembali/selesai”

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image