Kamis 26 May 2022 06:32 WIB

Wacana Penghapusan PPKM, Dinkes DIY Minta Prokes Tetap Dijaga

Pemda akan mendukung jika nantinya PPKM memang akan dihapuskan oleh pemerintah pusat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah wisatawan berbelanja di Teras Malioboro I, Danurejan, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Pemerintah menaikkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi level 3 karena peningkatan kasus COVID-19 serta rawat inap yang meningkat.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah/foc.
Sejumlah wisatawan berbelanja di Teras Malioboro I, Danurejan, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Pemerintah menaikkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi level 3 karena peningkatan kasus COVID-19 serta rawat inap yang meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muncul wacana untuk menghapus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat. Namun, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie meminta agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (prokes).

"Kalau PPKM memang akan ditiadakan, kami berharap kita menjaga (prokes) lah," kata Pembayun di Yogyakarta, Selasa (24/5).

Pembayun menyebut, pemda akan mendukung jika nantinya PPKM memang akan dihapuskan oleh pemerintah pusat. Wacana ini muncul mengingat kondisi penyebaran Covid-19 yang terkendali dan didukung dengan pelonggaran prokes dengan diizinkan untuk tidak menggunakan masker di area terbuka.

"Kita harus dukung, beliau-beliau yang di pusat mestinya sudah melihat dari berbagai aspek dan dari berbagai laporan dari daerah-daerah (jika ingin menghapus PPKM)," lanjutnya.

Menurutnya, prokes saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat, terutama dalam menggunakan masker. Untuk itu, ia tetap meminta agar masyarakat untuk tidak mengabaikan prokes meskipun penyebaran Covid-19 sudah terkendali.

"Contoh sederhana saat kita flu, kita tidak masalah pakai masker, tidak usah kemudian malu atau resah karena pemakaian masker itu bertujuan untuk melindungi orang lain dan ini bagian dari ibadah kita," ujar Pembayun.

Pembayun juga berharap agar masyarakat tidak beruforia. Terlebih, pada 23 Mei 2022 lalu, penambahan kasus terkonfirmasi positif di DIY juga sempat dilaporkan nol.

"Tidak euforia, kita tetap menjaga dan kami mengimbau serta berharap bahwa perilaku (menjaga prokes) saat ini akan menjadi lifestyle berikutnya," jelasnya.

Selain itu, Pembayun juga mengatakan bahwa pihaknya juga terus menggencarkan vaksinasi booster atau dosis ketiga. Terutama untuk anak usia sekolah yang sudah dapat divaksin.

"Kita juga akan melihat dan minta sekolah-sekolah SMA yang belum di-booster ayo segera di-booster," katanya.

Layanan vaksinasi juga terus disediakan di fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. Bahkan, pihaknya juga terus melayani masyarakat yang ingin mendapatkan booster secara rutin di sentra-sentra vaksinasi yang ada di dinkes dan kabupaten/kota.

"Kami harapkan kesempatan itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Kami sediakan tempat dan kabupaten/kota juga semuanya seperti itu. Jadi artinya, masyarakat tetap memanfaatkan, kami ini dimanfaatkan lah, booster aksesnya semakin mudah," kata Pembayun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement