Jumat 27 May 2022 16:28 WIB

Jokowi: Buya Selalu Sampaikan Pancasila Sebagai Perekat Bangsa

Ia menyebut, Buya Syafii sebagai guru bangsa yang hidup dalam kesederhanaan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Arsip Foto : Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif (kiri) berbincang dengan calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (kanan) di kediaman Syafii Maarif di Sleman, Sabtu (3/5/2014). Buya Syafii Maarif wafat pada Jumat, 27 Mei 2022.
Foto: ANTARA/Regina Safri
Arsip Foto : Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif (kiri) berbincang dengan calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (kanan) di kediaman Syafii Maarif di Sleman, Sabtu (3/5/2014). Buya Syafii Maarif wafat pada Jumat, 27 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengikuti shalat jenazah almarhum Buya Syafii Maarif. Shalat digelar di Masjid Gedhe Kauman dan diimami Ketua Umum P Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.

Jokowi atas nama pribadi, bangsa, dan negara menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya Buya Syafii. Ia menyebut, Buya Syafii sebagai guru bangsa yang hidup dalam kesederhanaan.

Buya Syafii, lanjut Jokowi, merupakan kader terbaik Muhammadiyah yang selalu menyuarakan tentang keberagaman. Buya juga merupakan sosok yang senantiasa pula menyuarakan tentang toleransi antar umat beragama.

"Beliau juga selalu menyampaikan Pancasila sebagai perekat bangsa," kata Jokowi, Jumat (27/5/2022).

Jokowi mengingatkan, kita semua adalah milik Allah SWT dan hanya kepada Allah SWT kita akan kembali. Karenanya, ia mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk dapat mendoakan Buya Syafii.

"Mari kita berdoa bersama semoga almarhum Buya Syafii diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan diampuni segala dosa-dosanya," ujar Jokowi.

Rombongan Presiden Joko Widodo sendiri tiba di Masjid Gedhe Kauman tidak begitu lama usai azan Ashar. Setelah mengikuti shalat Ashar berjamaah dan shalat jenazah, Jokowi meninggalkan lokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement