Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Perempuan dan Pengangguran

Eduaksi | Saturday, 28 May 2022, 14:06 WIB
Suasana belajar di sebuah kampus (dokpri)

Perempuan pengangguran dari tahun ke tahun selalu lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Menurut Elsya Nabila Putri seorang mahasiswi salah satu kampus swasta di Banda Aceh hal tersebut berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan sosial.
Karena itu pemerintah menempatkan penciptaan kesempatan kerja sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan sosial yang ada, sehingga nantinya dapat menurunkan tingkat pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif.

Tercatat pada tahun 2020 secara berturut-turut 21,05 persen dan 22,78 persen dari segi penawaran, pencari kerja perempuan lebih sedikit dari pada pencari kerja laki-laki.

Demikian juga dari segi permintaan, lowongan kerja perempuan lebih sedikit dari pada pencari kerja laki-laki.

Peningkatan jumlah pengangguran semakin banyak di setiap tahun, khususnya bagi perempuan yang merupakan sebuah fenomena yang tidak bisa dipungkiri.

Persamaan kedudukan, hak dan kewajiban, peranan serta kesempatan antara laki-laki dan perempuan belum dapat diselesaikan dan diwujudkan dengan baik. Keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi merupakan hal yang penting dalam era modernisasi dan globalisasi.

Dengan adanya lapangan pekerjaan dapat mewujudkan tujuan pembangunan yaitu masyarakat adil dan makmur.

Seperti pemerintah ingin mengusahakan tingkat pengangguran lebih rendah, pengeluaran agregeat bertambah dan mendorong perusahaan untuk menambah investasi agar produksi bisa bertambah sehingga memperoleh keuntungan yang lebih besar. Lebih banyak pekerja digunakan dan pengangguran turun.

Akan tetapi sekarang, keuntungan perusahaan merosot dan bisa mengalami kerugian, akibat yang didapatkan yaitu para pengusaha mengurangi jumlah pekerja dan pengangguran semakin meningkat.

Padahal perempuan memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis dalam keluarga dan masyarakat.

Sayangnya, banyak yang tidak bisa memerankan fungsinya dengan baik karena faktor kemiskinan dan salah satu penyebab utama terjadinya kemiskinan adalah rendahnya tingkat pendididkan perempuan.

Pendidikam sangat penting untuk perempuan karena pendidikan pertama yang diberikan kepada anak ialah dari seorang ibu.
Oleh karena itu kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya harus didapatkan oleh seluruh penduduk termasuk perempuan agar diperoleh SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas.

SDM yang unggul tersebut kelak akan mendukung pembangunan hingga mendapat hasil yang optimal.

Pemerintah Indonesia harus menyediakan lapangan kerja yang lebih luas supaya pengangguran di Indonesia berkurang dan pemerintah juga harus menyediakan sejenis pelatihan kepada pengangguran agar mereka mendapatkan keahlian di bidang masing-masing.

Tak hanya itu masyarakat juga harus memiliki pendidikan baik laki-laki atau perempuan yang keduanya merupakan faktor agar Indonesia menjadi negara yang berkualitas dan mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image