Senin 30 May 2022 14:22 WIB

Puluhan Kasus Covid-19 di Bantul Ditemukan dari Screening PTM

Total pelajar yang sudah di-screening mencapai 384 pelajar.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY melaporkan puluhan kasus positif Covid-19 dalam dua hari ini. Kasus tersebut merupakan hasil screening yang dilakukan terhadap pelajar yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, puluhan kasus yang ditemukan dari screening tersebut didapat dari delapan sekolah yang ada di Kabupaten Bantul. Ia menjelaskan, pada 28 Mei ditemukan 22 kasus positif Covid-19 dari screening.

Berdasarkan hasil screening tersebut, dilakukan tracing lebih lanjut. Pada 29 Mei, kata Ditya, kembali ditemukan 12 kasus positif dari hasil tracing.

Screening PTM yang dilakukan terhadap beberapa sekolah ini sudah dilakukan sejak 23 Mei 2022 lalu. Direncanakan, screening PTM di sekolah ini akan terus dilakukan hingga 5 Juni di Kabupaten Bantul.

"Penelusuran kontak erat baru dilaksanakan oleh masing-masing puskesmas di wilayah kerja sekolah dengan hasil screening positif dan hasil masih dalam proses pemeriksaan," kata Ditya, Senin (30/5/2022).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, katanya, total pelajar yang sudah di-screening mencapai 384 pelajar. 354 pelajar diantaranya mendapatkan hasil negatif dan 30 pelajar lainnya mendapatkan hasil positif.

"Positive rate Covid-19 sebesar delapan persen," ujarnya. Ia menjelaskan, di Bantul akan terus dilakukan screening terhadap pelajar.

Total ada 60 sekolah yang disasar, yakni terdiri dari 40 SD/MI, 12 SMP/MTS dan delapan SMA/SMK/MA. Dari 60 sekolah tersebut terdiri dari 151.905 warga sekolah.

Meskipun begitu, hanya 2.431 orang yang dijadikan sampel untuk screening di sekolah ini. "2.431 orang terdiri dari 1.350 pelajar SD/MI, 718 pelajar SMP/MTS dan 363 pelajar SMA/MA," jelas Ditya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement