Selasa 31 May 2022 08:30 WIB

Prancis Desak Penyelidikan Kematian Jurnalis di Ukraina

Jurnalis Prancis tewas ditembak saat berkeliling dengan kendaraan di Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
 Seekor anjing berjalan melewati mobil yang rusak di halaman rumah yang dihancurkan oleh tembakan Rusia di Toretsk, wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 16 Mei 2022. Prancis mendesak penyelidikan kematian seorang jurnalis Prancis yang tewas dibunuh di Ukraina
Foto: AP/Andriy Andriyenko
Seekor anjing berjalan melewati mobil yang rusak di halaman rumah yang dihancurkan oleh tembakan Rusia di Toretsk, wilayah Donetsk, Ukraina, Senin, 16 Mei 2022. Prancis mendesak penyelidikan kematian seorang jurnalis Prancis yang tewas dibunuh di Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis mendesak penyelidikan kematian seorang jurnalis Prancis yang tewas dibunuh di Ukraina saat kendaraan yang digunakannya berkeliling ditembak. Mobil itu juga digunakan untuk mengevakuasi warga sipil di dekat Kota Sievierodonetsk.

"Prancis menuntut penyelidikan digelar secepat mungkin dan dengan transparan pada situasi dramatis ini," kata Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna yang sedang berada di Ukraina, dalam pernyataannya, Senin (30/5/2022).

Baca Juga

Frederic Leclerc-Imhoff yang berusia 32 tahun menjadi jurnalis terbaru yang tewas dalam invasi Rusia ke Ukraina yang digelar sejak Februari lalu. Stasiun televisi Prancis BFM mengatakan ia dalam perjalanan keduanya ke Ukraina.

Dalam pernyataan yang diunggah di aplikasi kirim pesan Telegram Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan sebuah kendaraan lapis baja terkena pecahan peluru meriam Rusia dan membunuh jurnalis itu. Sebuah foto memperlihatkan truk yang tampaknya dipasang lapis baja.

Haidai mengatakan serangan tersebut menghentikan sementara upaya evakuasi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Leclerc-Imhoff merupakan awak media ke-32 yang tewas sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu.

"Dengan tulus saya sampaikan belasungkawa pada keluarga dan rekan-rekan Frederic," kata Zelenskyy dalam pidato malamnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia belum menanggapi permintaan komentar. Moskow berulangkali membantah pasukannya menyerang warga sipil di Ukraina.

Di Twitter, Colonna mengatakan ia sudah berbicara dengan gubernur Luhanks dan meminta Zelenskyy untuk menyelidiki kematian Leclerc-Imhoff. Ia memastikan bantuan Prancis pada Haidai dan Zelenskyy.

"Ini kejahatan kemanusian ganda karena menyerang konvoi dan seorang jurnalis," katanya.

"Frederic Leclerc-Imhoff berada di Ukraina untuk menunjukkan realitas perang, berada di dalam bus kemanusiaan bersama pasukan sipil untuk melarikan diri dari bom-bom Rusia, ia terluka hingga tewas," cicit Presiden Prancis Emmanuel Macron di Twitter.  

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement