Kamis 02 Jun 2022 14:54 WIB

Pertokoan di Tasikmalaya Belum Seluruhnya Dilengkapi Alat Proteksi Kebakaran

BPBD ingin mengedukasi agar semua pihak dapat waspadai risiko terjadinya kebakaran

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Petugas melakukan inspeksi alat proteksi kebakaran di sebuah pertokoan, Jalan KH Z Mustofa, Kota Tasikmalaya, Kamis (2/6/2022).
Foto: Dok. BPBD Kota Tasikmalaya
Petugas melakukan inspeksi alat proteksi kebakaran di sebuah pertokoan, Jalan KH Z Mustofa, Kota Tasikmalaya, Kamis (2/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya melakukan inspeksi alat proteksi kebakaran di sepanjang Jalan KH Z Mustofa, Kota Tasikmalaya, yang merupakan kawasa pusat pertokoan, Kamis (2/6/2022). Inspeksi itu dilakukan untuk memastikan kesiapan apabila terjadi musibah kebakaran.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan, inspeksi itu dilakukanbdalam rangka mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menyediakan alat proteksi kebakaran. Menurut dia, pertokoan merupakan salah satu ruang publik yang harus terjaga dan terjamin keselamatannya apabila terjadi kebakaran."Sejauh ini, relatif mereka memiliki APAR (alat pemadam api ringan). Ada satu dua yang kurang. Itu akan menjadi catatan kami," kata dia, Kamis.

Baca Juga

Ia menilai, seharusnya setiap pertokoan harus memiliki APAR. Jumlah APAR yang tersedia harus disesuaikan dengan luas bangunan. Ucu mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi dari hasil inspeksi itu. Nantinya, pertokoan yang belum memiliki atau masih kekurangan APAR akan diberikan surat rekomendasi agar memenuhinya. "Dari hasil inpseksi ini, akan ada tindak lanjut berupa rekomendasi untuk mereka penuhi," kata dia.

Ucu menjelaskan, inspeksi itu dilakukan bukan karena sering terjadi kebakaran di pertokoan yang ada di Kota Tasikmalaya. Namun, pihaknya ingin mengedukasi agar semua pihak dapat waspada dengan peristiwa yang dapat terjadi sewaktu-waktu itu."Poinnya itu lebih ke upaya edukasi. Jadi kami lebih ingin menjaga daripada menangani," ujar dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement