Kamis 02 Jun 2022 15:00 WIB

Iran Serukan Upaya Kolektif Cegah Infiltrasi Israel di Kawasan

Raisi menekankan, Israel bukan teman bagi negara-negara regional.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Presiden Iran Ebrahim Raisi memperingatkan negara-negara tetangganya terhadap upaya Israel mendapatkan pijakan di kawasan.
Foto: AP/Vahid Salemi
Presiden Iran Ebrahim Raisi memperingatkan negara-negara tetangganya terhadap upaya Israel mendapatkan pijakan di kawasan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Ebrahim Raisi memperingatkan negara-negara tetangganya terhadap upaya Israel mendapatkan pijakan di kawasan. Dia mendesak upaya kolektif untuk mencegah infiltrasi rezim Zionis.

Saat melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Armenia Vahagn Garniki Khachaturyan pada Rabu (1/6/2022), Raisi menekankan, Israel bukan teman bagi negara-negara regional. Dia mengatakan, penindasan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. “Semua kegiatan rezim Zionis harus dihadapi dengan kepekaan dan kehati-hatian untuk mencegah infiltrasinya ke kawasan,” kata Raisi, dikutip laman Iran Front Page.

Baca Juga

Dia mengungkapkan, sebagai bagian dari kebijakan fundamentalnya, Iran akan berusaha melestarikan status geopolitik kawasan saat ini. Hal itu termasuk perbatasan internasional, penghormatan terhadap kedaulatan negara lain, dan peningkatan infrastruktur komunikasi trans-regional.

Raisi juga menyuarakan dukungan terhadap perluasan lebih lanjut hubungan bilateral dan multilateral di kawasan, termasuk di bidang energi dan transportasi. “Kerja sama seperti itu mendukung perdamaian, stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (di kawasan),” ujarnya.

Sementara itu, Vahagn Garniki Khachaturyan memuji sikap Iran dalam menghormati integritas teritorial dan kedaulatan negara-negara di kawasan. Dia menekankan, Iran adalah aktor signifikan dan memiliki pengaruh besar di kawasan.

Khachaturyan mengatakan, negaranya siap meningkatkan kerja sama dengan Iran, mencakup bidang politik, ekonomi, dan budaya. Dia menyebut penyelenggaraan Komisi Ekonomi Bersama akan memfasilitasi promosi hubungan antara kedua negara. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement