Ahad 05 Jun 2022 13:36 WIB

Adaro Terus Dukung Target Energi Bauran Nasional

Adaro Power terus mempelajari proyek-proyek tenaga terbarukan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Adaro. Adaro berkomitmen terus berperan aktif dalam proyek tenaga terbarukan.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Adaro. Adaro berkomitmen terus berperan aktif dalam proyek tenaga terbarukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan, Adaro berkomitmen terus berperan aktif dalam proyek tenaga terbarukan guna mendapatkan bauran energi yang seimbang dalam portofolionya. Hal ini merupakan wujud dukungan terhadap program pemerintah dalam mencapai target energi bauran nasional.

"Proyek green energy yang telah berjalan di Adaro antara lain melalui anak perusahaan Adaro Power, yang sejak awal 2021 telah membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap 130 kWp untuk memenuhi kebutuhan listrik di area operasional pelabuhan/terminal khusus batu bara Adaro di Kelanis, Kalimantan Tengah," ujar Dharma pada Ahad (5/6/2022).

Baca Juga

Kemudian, lanjut Dharma, perusahaan juga menambahkan kapasitas 468 kWp PLTS dengan sistem terapung atau floating pada area kolam kantin di Kelanis. Dharma menyampaikan, PLTS Adaro ini dilengkapi dengan teknologi smart inverter yang  memberikan dampak lingkungan positif yaitu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca.

"PLTS terapung di Kelanis ini menjadi PLTS terapung terbesar di Indonesia untuk saat ini dengan estimasi produksi listrik sekitar 618 ribu kWh per tahun," ucap Dharma.

Dharma mengatakan, Adaro Power juga terus mempelajari proyek-proyek tenaga terbarukan, misalnya biomassa, tenaga angin, dan panel surya, untuk mendiversifikasikan bauran energinya dan mendukung PLN melalui prakarsa proposal dan tender.

Selanjutnya, Dharma sampaikan, green initiative jangka panjang Adaro diwujudkan antara lain dengan melakukan investasi untuk membangun smelter aluminium guna mendukung program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah. Melalui investasi ini, Adaro berharap dapat membantu mengurangi impor aluminium, memberikan proses, dan nilai tambah terhadap alumina serta meningkatkan penerimaan pajak negara.

"Adaro juga berharap keberadaan industri aluminium di Kalimantan Utara ini dapat mendatangkan banyak investasi lanjutan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat," kata Dharma menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement