Ahad 05 Jun 2022 14:22 WIB

Di Pesantren Tambakberas, Wapres: Teladani Gelora Membara Mbah Wahab 

Wapres mengajak santri untuk meneladani perjuangan Mbah Wahab

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memberikan sambutan sebelum meresmikan gedung Universitas KH A Wahab Hasbullah (UNWAHA) Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (4/6/2022). Kunjungan kerja Wapres KH Ma'ruf Amin selama dua hari di Kabupaten Jombang itu untuk menapak tilas ke sejumlah pondok pesantren tokoh pendiri Nahdlatul Ulama serta meresmikan gedung UNWAHA.
Foto: ANTARA/Syaiful Arief
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memberikan sambutan sebelum meresmikan gedung Universitas KH A Wahab Hasbullah (UNWAHA) Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (4/6/2022). Kunjungan kerja Wapres KH Ma'ruf Amin selama dua hari di Kabupaten Jombang itu untuk menapak tilas ke sejumlah pondok pesantren tokoh pendiri Nahdlatul Ulama serta meresmikan gedung UNWAHA.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG— Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta institusi pendidikan meneladani semangat para cendekiawan yang menjadi pelopor dalam kebebasan berpikir dan perkembangan pendidikan di Indonesia. 

Salah satu sosok cendekiawan Muslim itu, kata Wapres, yakni KH Abdul Wahab Hasbullah. KH Wahab kata Wapres, tidak hanya dikenal sebagai tokoh cendekiawan Muslim yang memiliki ilmu mumpuni di bidang keagamaan Islam, tetapi juga pelopor kebebasan berpikir dan peletak dasar pendidikan modern di Tanah Air. 

Baca Juga

Untuk itu, institusi pendidikan di Tanah Air hendaknya dapat terus meneladani dan menggelorakan semangat KH Abdul Wahab Hasbullah dalam membangun pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman.

"Gelora yang membara dan semangat yang terpancar dari cita-cita KH Wahab Hasbullah harus tetap dirawat dan ditumbuhkembangkan, melalui peningkatan mutu pendidikan tinggi yang relevan dengan zaman, serta kemampuan bersaing di tingkat nasional maupun di tingkat global," kata Wapres saat meresmikan Gedung Baru Universitas KH A Wahab Hasbullah (UNWAHA), Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (4/6/2022).

 

Menurut Wapres, semasa hidupnya Kiai Wahab telah memikirkan bagaimana institusi pendidikan dan kurikulum harus dipersiapkan secara tepat, sehingga menjadi arena yang kondusif bagi terbangunnya SDM yang memiliki semangat dialektika dan pola pikir kritis, sekaligus nasionalis.

Lebih dari itu, Wapres menyebut Kiai Wahab juga merupakan seorang ulama besar yang melontarkan pentingnya kebebasan dalam berpikir dan berpendapat, hingga membentuk kelompok diskusi Tashwirul Afkar.

Kelompok diskusi yang juga diikuti oleh beberapa ulama besar lainnya, seperti KH Ahmad Surkati (pendiri Al-Irsyad), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), dan KH Mas Mansyur.

"Kita patut berterima kasih kepada KH A Wahab Hasbullah yang telah membuka pintu lebar-lebar bagi semua kalangan untuk dapat mengenyam pendidikan," ujarnya.

Menurut Wapres, banyak pemikiran Kiai Wahab yang dituangkan dalam surat kabar yang dirilisnya yakni Soeara Nahdlatul Oelama. Bahkan hingga kini gagasannya pun masih dapat disaksikan jejaknya.

"Utamanya, beliau menekankan pentingnya persatuan dan kebangsaan, yang kemudian diwujudkan dengan pendirian Nahdlatul Wathan dan Syubbanul Wathan, sebagai cikal bakal Nahdlatul Ulama dan Gerakan Pemuda Ansor," ungkapnya.

Tidak hanya itu, menurut Wapres, Kiai Wahab merupakan tokoh yang begitu cinta Tanah Air. Bahkan, dia menciptakan lagu mars NU “Yaa Lal Wathon” yang isinya menekankan bahwa cinta tanah air merupakan bagian dari iman.

“Bahkan dalam syairnya terdapat kalimat ‘siapa datang mengancammu, kan binasa di bawah dulimu’, yang artinya Kiai Wahab sudah menyandangkan siapapun yang akan merusak NKRI maka akan berhadapan dengan umat Islam Ahlussunah wal jamaah," ujarnya.

KH Abdul Wahab Hasbullah juga salah satu pahlawan nasional yang dinobatkan pada 7 November 2014 oleh Presiden Joko Widodo. Kiai Wahab atau Mbah Wahab adalah salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan pendiri Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang. 

Kiai Wahab juga merupakan salah satu pelopor dalam membuka diskusi antarulama, baik dari lingkungan NU, Muhammadiyah, hingga organisasi Islam lainnya.

Dia pun aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia khususnya di masa penjajahan Jepang. Kini, nama KH  Wahab Hasbullah diabadikan sebagai nama universitas NU di Jombang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement