Senin 06 Jun 2022 01:01 WIB

Resmi Dilantik, MPP Majelis Dakwah Islamiyah Siap Jadi Garda Terdepan Persatukan Umat

MDI merupakan organisasi keislaman yang menjadi wadah perjuangan dakwah Islamiyah.

Ketua Majelis Ala MDI, Airlangga Hartarto,  Ketua Umum MDI KH M Choirul Anam MZD, Sekjen MDI Dr Gunawan Hidayat saat Pelantikan Pengurus dan Milad ke-44 MDI di Pondok Pesantren Asshiddiqiya Jakarta. Ahad (5/6/2022).
Foto: Muhammad Fakhruddin
Ketua Majelis Ala MDI, Airlangga Hartarto, Ketua Umum MDI KH M Choirul Anam MZD, Sekjen MDI Dr Gunawan Hidayat saat Pelantikan Pengurus dan Milad ke-44 MDI di Pondok Pesantren Asshiddiqiya Jakarta. Ahad (5/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Majelis Pimpinan Pusat (MPP) Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) menyatakan akan menjadi garda terdepan dalam upaya menghentikan perpecahan, pembelahan masyarakat dan praktik mengotak-ngotakkan masyarakat. 

"Dinamika sekeras apapun tentu MDI akan menjauhkan praktek identitas yang menimbulkan perpecahan bangsa," kata Ketua Umum KH. M. Choirul Anam MZD dalam sambutannya, Ahad (5/6/2022). 

Baca Juga

Hal itu disampaikan KH Choirul Anam dalam acara Pelantikan Pengurus dan Milad ke-44 Majelis Dakwah Islamiyah di Pondok Pesantren Asshiddiqiya Jakarta. Turut hadir dalam acara Ketua Majelis A'la MDI, Airlangga Hartarto,  Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua DPR RI, Lodwijk F. Paulus dan Pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah KH Ahmad Mahrus Iskandar seluruh jajaran pengurus MDI. 

Ia juga menyebutkan, MDI dituntut mengikuti perkembangan zaman dan menjadi media dakwah yang mempersatukan ummat dan menciptakan suasana yang sejuk.  "Kami segenap pengurus MDI berada bersama pihak yang memperjuangkan semangat persatuan dan ukhuwah Islamiyah, termasuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang baru saja melakukan silatnas," ujarnya. 

Sekjen Majelis Pimpinan Pusat Majelis Dakwah Islamiyah, Dr. Gunawan Hidayat menambahkan dalam rangkaian acara Pelantikan Pengurus dan Milad ke-44 Majelis Dakwah Islamiyah ini digelar di ponduk pesantren untuk menghargai jasa para ulama yang dahulu mendirikan MDI. "Dalam kepengurusan MPP MDI ini juga diisi oleh para ulama, santri dan aktivis dari berbagai ormas Islam," katanya. 

Hasil Muktamar Luar Biasa MDI yang dihadiri peserta dari 34 DPD MDI se-Indonesia, lanjut Gunawan, juga mengangkat dan menetapkan H Airlangga Hartanto dan H Muhammad Hatta sebagai ketua dan wakil ketua Majelis A'la MDI, KH Hasan Nuri Hidayatullah sebagai ketua Majelis Munadzim, dan Deding Ishak sebagai ketua Majelis Pakar. 

Menanggapi hal tersebut, Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar mengucapkan selamat atas pelantikan MPP MDI Majelis yang dipimpin KH Choirul Anam sebagai Ketua Umum dan KH Hasan Nuri Hidayatullah sebagai Ketua Majelis Munadzim serta seluruh jajaran kepengurusan MDI. 

"Saya berharap dengan kepengurusan baru MDI ini semakin mendekatkan Partai Golkar dengan umat Islam, baik dalam rangka penggalangan elektoral di kalangan umat Islam maupun dalam memperjuangkan aspirasi umat Islam melalui Partai Golkar," katanya. 

MDI, kata Airlangga, merupakan organisasi keislaman yang menjadi organisasi yang menjadi wadah perjuangan dakwah Islamiyah yang sesuai dengan cita-cita Golkar dalam bidang keagamaan. 

"Sekalipun bukan partai agama, namun Partai Golkar menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Partai Golkar mendorong, sebagaimana Pancasila sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, agar kehidupan spiritualitas keagamaan agar menjadi inspirasi dan sumber nilai bagi gerak langkah tujuan berbangsa dan bernegara di negara yang kita cintai ini," jelasnya. 

Menko Perekonomian RI ini juga berharap agar MDI menjadi penggerak utama bagi dakwah Islam yang damai, moderat atau wasathiyah, toleran dan inklusif untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Dari MDI ini harus melahirkan da'i-da’i atau pendakwah yang menciptakan kesejukan dan keteduhan bagi masyarakat. Karena pada prinsipnya, ajaran agama Islam itu mengajarkan kedamaian dan persatuan. Bukan dakwah yang marah-marah, bukan dakwah yang memecah belah, tetapi Islam yang rahmah. Islam yang mengajarkan kasih sayang bagi sesama. Islam Rahmatan Lil Alamin," tuturnya. 

Untuk itu, lanjut Airlangga, MDI juga harus memperkuat perannya untuk mendorong pendidikan keagamaan di Pesantren, madrasah maupun lembaga pendidikan lainnya. 

"MDI harus merangkul dan bersinergi dengan para ulama, kiai dan para ustadz serta organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah yang memiliki visi dan misi yang sama dalam menebarkan Islam Rahmatan lil alamin di negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. Negara kita telah menunjukkan keberpihakannya terhadap berbagai kebijakan yang berbasis pada nilai-nilai keagamaan,"kata Airlangga. 

Selain mendorong pengembangan pendidikan di Madrasah dan pesantren, lanjut Airlangga, Pemerintah juga telah mendorong kesejahteraan masyarakat berbasis pemberdayaan ekonomi umat. "Saat ini, alhamdulillah, ekonomi syariah melalui perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah tumbuh subur di Indonesia," katanya.

Hal ini, kata Airlangga, menunjukkan bahwa Pemerintah sangat memperhatikan umat Islam. Oleh karena itu, saya sangat berharap Majelis Dakwah Islamiyyah (MDI) turut berperan aktif dalam pengembangan ekonomi umat agar kesejahteraan umat Islam di Indonesia yang merupakan mayoritas dapat terwujud," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement