Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image amara yustika

Manakah yang lebih berbahaya? Vape atau Rokok Tembakau?

Eduaksi | Sunday, 05 Jun 2022, 21:22 WIB

Saat ini sangat marak penggunaan Vape atau rokok elektrik, terutama dikalangan para remaja yang baru memasuki usia cukup untuk penggunaan rokok tersebut. Seiring perkembangan masa rokok tembakau mulai ditinggalkan dan digantikan dengan adanya vape. Tak jarang kita saat mengunjungi tempat-tempat makan atau tempat nongkrong kemudian kita menjumpai para pengguna Vape. Dari segi penggunaan, sepertinya memang Vape atau rokok elektrik ini bisa dibilang cukup unggul, karena para pengguna nya bisa memilih rasa yang mereka mau. Namun, jika diliat dari sisi kesehatan manakah yang lebih berbahaya? Vape atau rokok elektrik yang saat ini sedang ramai, atau rokok tembakau?

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Health England, ditemukan bahwa Vape 95% lebih aman dibandingkan seseorang yang mengonsumsi rokok tembakau. Mereka menyebut bahwa bahaya Vape sudah berkurang sebesar 95% dari rokok tembakau, sehingga hanya 5% saja yang masih berbahaya. Vape sendiri diketahui tidak memiliki kandungan tembakau sehingga hal ini lah yang menyebabkan ia dinilai tidak lebih berbahaya dari rokok tembakau. Akan tetapi, tidak seperti rokok yang terbuat dari daun-daun tembakau yang dibungkus, Vape terdiri dari tabung yang berisi cairan nikotin, perasa buah, dan bahan kimia lainnya.

Lalu apa saja sih kandungan-kandungan Vape? Mengapa Vape dinilai tidak lebih berbahaya dari rokok tembakau.

1. Nikotin

Vape juga mengandung nikotin, sama seperti rokok tembakau. Zat ini dipercaya menimbulkan efek kecanduan.

2. Propilen Glikol

Zat ini memang diketahui tidak berbahaya karena biasanya kita jumpai dalam makanan yang biasa dikonsumsi seperti es krim, popcorn, dan lain-lain. Akan tetapi zat ini bisa dikatakan berbahaya untuk seseorang yang mengidap penyakit asma.

3. Gliserin

Gliserin berbentuk cairan kental yang tidak berbau, tidak berwarna, dan rasanya manis. Meskipun aman dikonsumsi, belum ada penelitian lebih lanjut tentang dampak yang muncul jika dihirup secara berlebihan.

Nah, jadi meskipun terdapat penelitian yang membuktikan bahwa Vape ini lebih baik dari pada rokok tembakau, tetap saja kita harus mengurangi penggunaan rokok jenis elektrik ini. Karena apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama dan juga konstan, bukan tidak mungkin Vape juga dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh kita. Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?

Penulis : Amara Yustika

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image