Selasa 07 Jun 2022 16:40 WIB

Politikus India Hina Nabi Muhammad, Hizbullah Kecam Partai BJP

Nabi Muhammad dihina politikus India.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Politikus India Hina Nabi Muhammad, Hizbullah Kecam Partai BJP. Foto:   Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_94
Politikus India Hina Nabi Muhammad, Hizbullah Kecam Partai BJP. Foto: Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia internasional kembali dikejutkan oleh tindakan memalukan dari politisi elit India yang menyerang kehormatan agama Islam yaitu Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal. Nupur Sharma seorang Juru Bicara Nasional Partai Bharatiya Janata (BJP) melontarkan penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW dalam sebuah acara debat di stasiun televisi pada pekan lalu.

Sementara Naveen Kumar Jindal, sebagai Kepala Operasi Media BJP di Delhi mengeluarkan komentar di Twitter yang menghina Nabi Muhammad SAW dan istrinya Aisyah. Menyikapi penghinaan terhadap Nabi Muhammad tersebut, Jamaah Muslimin (Hizbullah) menyampaikan pernyataan sebagai berikut.

Baca Juga

"Pertama, ucapan dari kedua politisi elit India tersebut merupakan kejahatan yang didasari oleh kesengajaan dan sentimen kebencian terhadap agama Islam khususnya terhadap tokoh yang paling dihormati di dalam Islam yaitu Nabi Muhammad SAW. Ucapan tersebut jelas-jelas menyakiti umat Islam di seluruh dunia," kata Imam Jamaah Muslimin (Hizbullah), Syekh Yakhsyallah Mansur melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Kamis (7/6/2022).

Syekh Yakhsyallah mengatakan, hendaknya diperhatikan apa yang Allah firmankan dalam Alquran Surat Al Ahzab Ayat 57. Sesungguhnya (terhadap) orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka.

Ia menyampaikan, pernyataan sikap kedua, Hizbullah mengutuk segala bentuk ucapan dan tindakan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW tersebut. Bagaimana mungkin orang bisa membenci Nabi Muhammad SAW padahal beliau adalah orang yang paling welas asih dan sepenuh hidupnya berjuang untuk menebarkan cinta dan kasih sayang kepada semua makhluk, termasuk terhadap orang-orang yang beragama selain Islam serta memerangi kezaliman dan penindasan atas manusia.

"Ketiga, kami mengecam BJP sebagai partai yang tidak punya kebijakan internal untuk mendidik para kadernya untuk menghormati agama lain. Kejadian yang berulang dalam hal kekerasan dan penyerangan terhadap pemeluk agama selain Hindu berikut tempat ibadahnya serta simbol-simbol kesuciannya oleh politisi elit maupun masa pendukung BJP merupakan salah satu pertanda bahwa BJP membiarkan berkembangnya brutalisme di dalam tubuh partainya maupun di tengah masyarakat India," ujar Syekh Yakhsyallah.

Ia menyampaikan, keempat, Hizbullah menyerukan semua warga India untuk belajar menata hidup yang lebih damai dengan mengembangkan rasa saling menghormati sesama umat beragama dan menghargai keanekaragaman sebagai modal dasar menjadi bangsa yang besar dan berkemajuan. Umat Islam di India jumlahnya lebih dari 200 juta jiwa adalah warga negara yang baik dan selama ini dikenal memiliki loyalitas dan kontribusi yang besar bagi kemajuan India di semua sektor kehidupan.

Ketika umat Islam melaksanakan ajaran agamanya yang terlihat berbeda bahkan bertentangan dengan ajaran agama Hindu maka hendaknya dicari solusi damai dan menguntungkan semua pihak. Bukan sebaliknya dikobarkan kebencian antar pemeluk agama yang berbeda yang pada akhirnya merugikan semua pihak, terutama India sebagai bangsa dan negara.

"Kelima, kami dapat memahami dan mendukung reaksi para pemimpin dunia terutama dari negara-negara di Jazirah Arab, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika yang mengutuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan menyerukan boikot secara politik dan ekonomi terhadap India sebagai teguran terhadap BJP sebagai partai yang berkuasa di India saat ini," jelasnya.

Syekh Yakhsyallah mengatakan, keenam, Hizbullah menyerukan kepada seluruh warga dunia untuk meneruskan perjuangan guna mewujudkan tatanan dunia yang bebas dari kekerasan dan kebrutalan yang didasari sentiment kebencian terhadap agama tertentu. Secara khusus perjuangan memerangi Islamofobia perlu terus dilanjutkan setelah capaian diterimanya Resolusi untuk menjadikan tanggal 15 Maret sebagai Hari Internasional Memerangi Islamophobia oleh Majelis Umum PBB.

Baca juga : Indonesia Kecam Pernyataan Politikus India yang Menghina Nabi Muhammad

"Semoga di masa mendatang umat Islam dapat menjalani hidup normal sebagaimana warga dunia yang lain yaitu terbebas dari kecurigaan, ujaran kebencian, diskriminasi, persekusi dan kekerasan," ujar Syekh Yakhsyallah.

Syekh Yakhsyallah berdoa semoga Allah yang Maha Kuasa menolong umat Islam untuk mampu menjadi teladan bagi semua manusia dalam menjalankan kehidupan yang damai dan sejahtera. Dengan cara berdampingan bersama dengan semua komponen masyarakat yang majemuk. Aamiin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement