Rabu 08 Jun 2022 13:48 WIB

Himpuh Berangkatkan 3.700 Jamaah Haji Khusus

Waktu yang singkat disebut menjadi salah satu tantangan dan kendala PIHK.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji khusus (Ilustrasi).
Foto: Dok Republika.co.id
Jamaah haji khusus (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --  Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Indonesia saat ini tengah menyelesaikan persiapan pelaksanaan haji 1443 H/2020 M. Sekretaris Jenderal Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) Firman Taufik menyebut PIHK di bawah asosiasinya akan memberangkatkan sekitar 3.700 jamaah.

"HIMPUH ada 3.700an jamaah kurang lebih yang berangkat tahun ini. Keberangkatan pertama dilakukan 16 Juni, rencana ada 132 yang akan berangkat di hari itu," ucap dia saat dihubungi Republika, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga

Untuk persiapan di Saudi, seperti hotel, penerbangan, konsumsi dan transportasi selama di Kerajaan Saudi disebut sudah selesai. Sampai saat ini, ia menyebut PIHK masih dalam proses penerbitan visa.

Firman menyebut proses penerbitan visa dilakukan oleh masing-masing PIHK dalam sistem bernama e-Hajj. Visa haji baru bisa keluar jika PIHK sudah menyelesaikan seluruh proses, termasuk untuk masalah kontrak dengan layanan di Saudi.

Waktu yang singkat disebut menjadi salah satu tantangan dan kendala yang harus dihadapi PIHK dalam mempersiapkan haji tahun ini. Pun, penggunaan sistem e-Hajj dalam proses pelaksanaan haji memungkinkan terjadinya kesalahan atau error, dengan proses perbaikannya yang memakan waktu.

"Ditambah lagi, ada perbedaan waktu antara Indonesia dan Arab Saudi, sekaligus perbedaan waktu kerja. Di Indonesia, waktu liburnya Sabtu dan Ahad sementara di Saudi Jumat dan Sabtu. Ini sudah memakan waktu tiga hari," lanjutnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, ia pun mengimbau PIHK agar jangan sampai salah dalam memperhitungkan waktu persiapan pelaksanaan haji. Visa merupakan penentu keberangkatan seseorang, terlepas dari pemesanan hotel maupun tiket penerbangan yang sudah diterima.

Di sisi lain, ia menitip pesan kepada jamaah haji khusus agar tidak menerima informasi yang beredar di media sosial begitu saja. Arahan dari PIHK masing-masing harus menjadi patokan agar tidak tersesat.

"Di luar teknis, untuk jamaah haji perlu dipersiapkan kesehatannya dalam menghadapi cuaca panas Saudi. Menurut informasi, suhunya bisa mencapai 47 derajat celcius," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement