Rabu 08 Jun 2022 20:45 WIB

Gempa Guncang Sulbar, Puluhan Ribu Warga Mengungsi

Sedikitnya empat warga terluka dan puluhan ribu warga mengungsi akibat bencana ini.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Muhammad Idris DP, Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat
Foto: Sekprov Sulbar
Muhammad Idris DP, Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa berkekuatan Magnitudo (M) 5,8 mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (8/6/2022) siang pukul 12.32 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar melaporkan sedikitnya empat warga yang terluka dan puluhan ribu warga mengungsi akibat bencana ini.

"Kondisi mutakhir pukul 16.30 WIB terdapat pengungsi di tiga titik yaitu Stadion Mamuju, Kantor Bupati Mamuju dan Kantor TVRI Sulbar di Mamuju yang masih pendataan. Kemudian, empat korban luka sedang di Gedung PKK dan korban telah dirujuk ke rumah sakit (RS) Bhayangkara Mamuju," ujar Kalak BPBD Provinsi Sulbar Amri Ekasakti seperti dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga

Sementara itu, pihaknya mencatat sebanyak 40 ribu warga Kabupaten Majene mengungsi ke tempat tinggi dan lapangan untuk menghindari gempa susulan. Terkait kerugian materiil di Kabupaten Mamuju, ia menambahkan, BPBD masih mendata rumah rusak. Sejauh ini tercatat gedung PKK Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat rusak, kemudian kantor Polda Kabupaten Mamuju rusak, dan rumah rusak di Kabupaten Majene masih dalam pendataan.

"BPBD Provinsi Sulbar melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. BPBD fokus melakukan evakuasi masyarakat dan mendirikan tenda isolasi di rumah sakit umum daerah (RSUD) Mamuju," katanya.

Ia menambahkan, BPBD Kabupaten Mamuju bersama tim gabungan sedang melakukan kaji cepat dan evakuasi. Kemudian, BPBD Kabupaten Mamuju masih melakukan pendataaan dan tim reaksi cepat (TRC) Kabupaten Polewali Mandar melakukan pantauan kondisi masyarakat pasca gempa dan melakukan koordinasi ke BPBD Provinsi Sulawesi Barat. 

Terkait kebutuhan mendesak, BPBD Sulbar mencatat di Kabupaten Mamuju membutuhkan makanan siap saji logistik permakanan, kemudian selimut, tenda keluarga dan tenda isolasi dikarenakan tenda yang lama sudah rusak, dan informasi resmi dari instansi terkait untuk meyakinkan masyarakat agar tidak panik serta mencegah/menangkal informasi hoaks yang beredar.

Sementara itu, Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris DP memberikan keterangan yang berbeda. Ia mengaku sudah melihat kondisi lapangan saat ini. Ia mengeklaim kondisinya sudah mulai normal dan kepanikan masyarakat yang terjadi saat gempa kini sudah mulai reda kembali.

"Kalau melihat dampak dari gempa ini juga alhamdulilah tidak begitu parah," ujarnya.

Lebih lanjut Pemerintah Provinsi Sulbar mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tetap waspada, dan usahakan jangan terlalu jauh keluar dari rumah meski gempa dilaporkan tidak akan menimbulkan tsunami. Pemerintah daerah Sulbar berharap warga tetap tenang dan dapat berbenah sesuai dengan kebutuhan dan terus ikuti perkembangan terakhir. 

"Terus ikuti perkembangan dan informasi mengenai kejadian pascagempa di Mamuju," katanya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan Magnitudo (M) 5,8 mengguncang wilayah Sulawesi Barat pada Rabu (8/6/2022) siang pukul 12.32 WIB. Pusat gempabumi tercatat berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer tepatnya 43 km sebelah barat daya Kabupaten Mamuju. 

"Gempa dirasakan sedang selama kurang lebih lima detik. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, warga sempat merasa panik hingga akhirnya keluar rumah maupun gedung," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

Berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dia melanjutkan, gempa tidak berpotensi tsunami. Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, gempa juga dirasakan sedang di Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar. Kepanikan juga sempat dialami warga di dua kabupaten tersebut, namun kondisi berangsur kondusif. 

Lebih lanjut pihaknya mencatat guncangan gempa mengakibatkan atap Gedung Serba Guna PKK Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat roboh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement