Rabu 08 Jun 2022 22:49 WIB

Pertempuran Hidup Mati Pasukan Ukraina Versus Rusia di Sievierodonetsk

Ukraina tidak akan menyerahkan Sievierodonetsk ke tangan Rusia.

 Sebuah kendaraan militer berdiri di pinggir jalan di Sievierodonetsk, wilayah Luhansk, Ukraina timur, Kamis, 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengumumkan operasi militer di Ukraina dan memperingatkan negara-negara lain bahwa segala upaya untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah Anda lihat.
Foto: AP/Vadim Ghirda
Sebuah kendaraan militer berdiri di pinggir jalan di Sievierodonetsk, wilayah Luhansk, Ukraina timur, Kamis, 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengumumkan operasi militer di Ukraina dan memperingatkan negara-negara lain bahwa segala upaya untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah Anda lihat.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Militer Ukraina mungkin harus mundur ke posisi lebih kuat di Kota Sievierodonetsk di wilayah timur yang dilanda perang. Namun tentara Ukraina tidak akan menyerahkan kota itu dan pertempuran sengit berkecamuk di sana pada Rabu (8/6/2022). Demikian disampaikan  Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai.

"Ukraina memperkirakan Rusia meningkatkan pengebomannya terhadap Sievierodonetsk dan melakukan serangan besar-besaran yang menjadi fokus semua upaya Moskow," kata dia di televisi.

Baca Juga

"Pertempuran masih berlangsung dan tidak seorang pun yang akan menyerahkan kota itu, bahkan jika militer kami harus mundur ke posisi yang lebih kuat. Ini tidak berarti seseorang menyerahkan kota - tidak ada yang akan menyerahkan apa pun. Tapi mungkin (mereka) akan dipaksa mundur," katanya.

Pertempuran selama berhari-hari di kota industri itu telah menjadi hal yang sangat penting, dan Rusia memfokuskan kekuatan serangannya dengan harapan bisa mencapai salah satu tujuannya, yaitu merebut sepenuhnya daerah di sekitar Luhansk demi melindungi kelompok separatis berbahasa Rusia di provinsi itu.

"Kami memperkirakan jumlah penembakan dan pengeboman diLyshychansk dan Sievierdonetsk akan meningkat berkali-kali lipat, serangan besar-besaran ke arah Sievierdonetsk dan Popasna dan upaya menyeberangi Sungai Donets Siverskyisekali lagi untuk mendirikan pangkalan dan mengembangkan serangan lebih lanjut," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement