Kamis 09 Jun 2022 17:25 WIB

 Harga Sayur Mayur di Jambi Meroket

Sayur mayur mengalami kenaikan harga yang signifikan hingga 100 persen

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sayur mayur di Jambi mengalami kenaikan harga yang signifikan hingga 100 persen. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas/wsj.
Sayur mayur di Jambi mengalami kenaikan harga yang signifikan hingga 100 persen. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Sejumlah harga bahan pangan di Provinsi Jambi mengalami kenaikan yang cukup signifikan dikarenakan pasokan yang terbatas.

"Sejumlah bahan pangan seperti sayur mayur mengalami kenaikan harga yang signifikan, rata-rata kenaikan mencapai seratus persen," kata pedagang di Pasar Modern Angso Duo Jambi, Bagas, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga

Bagas menjelaskan harga sayur kol yang biasanya di jual Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Tomat yang biasanya dijual Rp7.000 per kilogram kini di jual Rp 14 ribu per kilogram. Terong yang biasa dijual Rp 6.000 per kilogram kini di jual Rp 12.000 per kilogram.

Harga cabai rawit yang sebelumnya berkisar Rp 50 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Cabai merah dari Rp 24 ribu per kilogram kini di jual Rp 60 ribu per kilogram. Tingginya harga bahan pangan tersebut dikarenakan pasokan di pasaran yang terbatas. Pedagang yang biasanya dapat memasok tomat hingga 500 kilogram kini hanya berkisar 250 kilogram. Di sisi lain permintaan akan bahan pangan tersebut mengalami peningkatan.

Terbatasnya pasokan tersebut akibat suplai dari luar daerah yang terbatas, sementara petani dalam Provinsi Jambi tidak mampu memenuhi permintaan pasar karena produksi yang menurun. Petani di Kota Jambi, Sunaryo, mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi dalam satu bulan terakhir memengaruhi produksi pertanian mereka.

Dalam satu hari terkadang terjadi cuaca yang sangat panas dan tiba-tiba turun hujan. Begitu pula sebaliknya, pada pagi hari terkadang turun hujan namun pada saat siang cuaca panas ekstrim. "Cuaca yang tidak menentu tersebut menyebabkan tanaman stres dan pengaruhnya terhadap produksi yang menurun. Bahkan tidak sedikit tanaman yang mati karena diserang hama," kata Sunaryo.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi Kemas Muhammad Fuad mengatakan terbatasnya stok bahan pangan di pasar-pasar tradisional karena berkurangnya pasokan bahan pangan dari luar daerah Provinsi Jambi. Pasokan itu seperti dari Bengkulu, Medan, Sumatera Barat dan Jawa Tengah.

"Pasokan bahan pangan di Jambi sebagian besar dipasok dari luar Provinsi Jambi. Kenaikan harga bahan pangan beberapa hari terakhir disebabkan pasokan dari luar daerah terbatas," kata Kemas Muhammad Fuad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement