Kamis 09 Jun 2022 22:52 WIB

Otoritas : Volume Penerbangan di Juanda Masih Belum Normal

Volume penerbangan saat ini masih sekitar 60 persen dari total penerbangan.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Suasana Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (22/1/2022). Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III mencatat volume penerbangan di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, masih belum normal seperti sebelum pandemi Covid-19.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.
Suasana Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (22/1/2022). Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III mencatat volume penerbangan di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, masih belum normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III mencatat volume penerbangan di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, masih belum normal seperti sebelum pandemi Covid-19. Sebagian besar penerbangan hanya melayani penerbangan kontrak.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, M Mauludin di Surabaya, Kamis (9/6/2022), mengatakan, volume penerbangan saat ini masih sekitar 60 persen dari total penerbangan sebelum pandemi Covid-19. Namun, kondisinya berangsur menuju ke seperti awal.

Baca Juga

"Setelah dua tahun pandemi, sebagian besar operasi pesawat udara belum mencapai sebagaimana sebelum masa pandemi, dimana masa itu jumlahnya sekitar 600 penerbangan, namun saat ini masih sekitar 320 lebih penerbangan," katanya.

Mauludin yang ditemui dalam "Workshop Penyelenggaraan Penerbangan Yang Aman dan Selamat" di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim itu mengakui, belum totalnya operasional sejumlah maskapai karena alasan teknik. Seperti adanya proses antrean pemanasan atau uji layak terbang mesin pesawat, serta pelatihan kembali sejumlah crew pesawat dalam melayani penerbangan komersial.

"Pengoperasian suatu pesawat itu kan tidak bisa cepat dan langsung terbang, karena beberapa mekanik dan kru pesawat harus dikompetensikan kembali, sehingga butuh waktu dan biaya," kata dia.

Ia mengaku, sejumlah bengkel pesawat saat ini sedang sibuk dan berusaha melakukan proses penyiapan operasional pesawat. "Inilah yang kami tunggu agar bisa didorong secepatnya, supaya penerbangan kembali pulih 100 persen, sebab saat ini sudah terlihat tren positif penerbangan secara nasional," kata Mauludin.

Ia mengatakan, kebutuhan penerbangan di Surabaya sudah mulai tinggi, tapi layanan operator penerbangan masih terbatas, sehingga otoritas juga menunggu kesiapan masing-masing maskapai. Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (AP) menyebut Bandara Juanda Surabaya, Jatim, menjadi bandara tersibuk dari 15 bandara nasional selama arus mudik Lebaran 2022.

Dari catatan PT AP I periode 25 April hingga 1 Mei 2022, di Juanda terdapat sebanyak 78.228 penumpang dan 461 pesawat terlayani. Kemudian disusul Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang menempati urutan kedua dengan melayani sebanyak 57.724 penumpang dan 330 pergerakan pesawat.

Sedangkan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menempati urutan ketiga bandara tersibuk dengan melayani 30.006 penumpang dan 243 pesawat. Selama periode angkutan Lebaran 2022 pada 25 April hingga 10 Mei 2022, AP I melayani total 2.485.107 penumpang dan 21.441 pergerakan pesawat udara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement