Jumat 10 Jun 2022 13:27 WIB

Diah Pitaloka Usul Dibentuk Forum Komunikasi Haji Global

Forum ini sebagai tempat berdiskusi antar negara yang memberangkatkan haji dan Saudi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Diah Pitaloka Foto: Diah Pitaloka
Foto: Dok Republika
Diah Pitaloka Foto: Diah Pitaloka

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR/RI, Diah Pitaloka, mengusulkan agar dibentuk Forum Komunikasi Haji Global. Hal ini dimaksudkan sebagai tempat berdiskusi antar negara yang memberangkatkan haji dan Kerajaan Saudi.

"Menurut saya, sepertinya bagus juga jika ada forum negara-negara pengirim jamaah haji, untuk juga bisa membangun dialog dengan Pemerintah Saudi tentang penyelenggaraan haji," kata Diah saat dihubungi Republika, Kamis (9/6/2022) malam.

Baca Juga

Ide tersebut ia sampaikan menyusul sejumlah keputusan yang disampaikan Kerajaan Saudi terkait musim haji 1443 H/2022 M yang terkesan mendadak atau mendekati pelaksanaan ibadah.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR sempat membahas tentang kenaikan biaya pelayanan Masyair yang tiba-tiba. Informasi ini muncul beberapa hari jelang keberangkatan pertama jamaah haji Indonesia.

 

Tak hanya itu, Saudi juga mengumumkan kebijakan baru bagi jamaah Haji asal Amerika, Eropa dan Australi. Calon jamaah tidak lagi bisa memesan kuota atau slot haji melalui agen perjalanan setempat, dengan waktu pelaksanaan haji sekitar satu bulan lagi.

"Karena mohon maaf, dalam banyak perspektif Ka'bah itu milik Muslim seluruh dunia. Jadi sebaiknya memang ada forum dialog negara pengirim jamaah haji dunia, atau forum lain yang lebih tepat," lanjut dia.

Anggota DPR dari Fraksi PDI-P ini menyampaikan, komunikasi menyangkut haji merupakan hal yang sangat penting dalam kerangka global. Pembicaraan seputar haji juga bisa menjadi poin diplomasi yang sangat bagus.

Lebih lanjut, ia menyatakan harapannya agar diplomasi Indonesia bisa sangat berpengaruh dalam keputusan dan kebijakan menyangkut ibadah haji. Diplomasi haji Indonesia diharapkan bergerak aktif, termasuk dari Menteri Luar Negeri.

Saat ini, Kerajaan Arab Saudi disebut tengah melihat pelaksanaan ibadah haji sebagai salah satu pendapatan penting, terkait pariwisata. Hal ini dinilai wajar, namun di sisi lain jamaah haji masih banyak yang memandang sebagai sarana ibadah bukan pariwisata.

"Menurut saya, forum tersebut tidak hanya untuk Indonesia, tapi dunia. Bahkan mungkin untuk Saudi juga bagus, karena bisa membahas seputar investasi dan lain-lain," ujarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement