Ahad 12 Jun 2022 12:35 WIB

Calon Jamaah Haji Indonesia Diminta Pakai Alas Kaki Saat di Tanah Suci

Sandal harus disimpan sendiri, jangan dititipkan ke orang lain.

Jamaah calon haji kloter pertama dari embarkasi Solo tiba di Bandar Udara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA), Madinah, Sabtu (3/6/2022). Sebanyak 2.776 calon haji Indonesia yang tergabung dalam tujuh kloter direncanakan tiba di Arab Saudi pada Sabtu (3/6) dengan lima embarkasi kedatangan.
Foto: ANTARA/Media Center Haji 2022
Jamaah calon haji kloter pertama dari embarkasi Solo tiba di Bandar Udara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA), Madinah, Sabtu (3/6/2022). Sebanyak 2.776 calon haji Indonesia yang tergabung dalam tujuh kloter direncanakan tiba di Arab Saudi pada Sabtu (3/6) dengan lima embarkasi kedatangan.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah M Imran Saleh mengingatkan calon jamaah haji Indonesia tetap mengenakan alas kaki selama melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Penggunaan alas kaki penting agar kaki tidak melepuh karena cuaca panas.

"Butuh perawatan 21 hari untuk kaki melepuh, selama itu tentu akan sulit untuk beribadah," kata Imran di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah, Sabtu (11/6/2022).

Baca Juga

Lamanya waktu pemulihan tersebut, katanya, karena area yang melepuh cukup luas sehingga akan mengganggu kegiatan jamaah termasuk untuk ibadah. Karena itu, jamaah perlu terus diedukasi dan diingatkan agar memakai alas kaki ketika masuk Masjidil Haram.

Sandal harus disimpan sendiri, jangan dititipkan ke orang lain. Kasus kaki melepuh paling sering terjadi saat di Madinah setelah jamaah dari Masjid Nabawi karena lantai di luar Masjid Nabawi sangat panas.

Lantai di Masjidil Haram tidak panas dibandingkan Masjid Nabawi, namun jamaah tetap harus memakai alas kaki. Imran menjelaskan penanganan pertama ketika kaki melepuh dengan mengguyur air ke kaki dan penanganan lanjut kulit mati di telapak kaki harus dikupas dan dibersihkan.

Ia mengingatkan agar jamaah banyak minum air untuk mencegah dehidrasi karena cuaca panas di Saudi. Selain itu, katanya, tetap menggunakan masker karena debu dan tentunya masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Kalau perlu pakai payung yang warna terang agar tidak menyerap panas untuk melindungi dari sengatan matahari," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement