Senin 13 Jun 2022 17:22 WIB

Resolusi Halal Dunia untuk Akselerasi Industri dan Pariwisata Halal

Kongres Halal Internasional (KHI) Tahun 2022 akan menghasilkan resolusi halal dunia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Resolusi Halal Dunia untuk Akselerasi Industri dan Pariwisata Halal. Foto:  Kawasan industri halal. Ilustrasi
Foto: MCIE
Resolusi Halal Dunia untuk Akselerasi Industri dan Pariwisata Halal. Foto: Kawasan industri halal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kongres Halal Internasional (KHI) Tahun 2022 akan menghasilkan resolusi halal dunia untuk mengakselerasi industri halal dan pariwisata halal. Kongres bertema "Akselerasi Peningkatan Kontribusi Produk Halal dan Pariwisata Halal Dalam Mewujudkan Indonesia Sebagai Pusat Produsen Halal Dunia" akan digelar pada 14-18 Juni 2022 di Provinsi Bangka Belitung. 

Sekretaris Panitia Pengarah KHI 2022, KH Rofiqul Umam Ahmad, mengatakan, KHI akan memutuskan sebuah deklarasi tentang agenda-agenda kerjasama untuk pengembangan dan akselerasi industri halal serta pariwisata halal di dunia.

Baca Juga

"Sekarang draft deklarasi (resolusi halal dunia) sedang dibahas oleh steering committee kongres halal internasional," kata Kiai Rofiqul kepada Republika, Senin (23/6/2022).

Ia menyampaikan, isi resolusi halal dunia adalah berbagai agenda bersama antara pemerintah, dunia usaha, lembaga atau organisasi ulama seperti MUI, lembaga pemeriksa halal, produsen, dan konsumen dari berbagai negara. Sehingga mereka bisa berkolaborasi dalam melakukan akselerasi pengembangan industri halal dan pariwisata halal di negaranya masing-masing dan lintas negara atau kawasan.

Ia menjelaskan, di dunia yang semakin kompetitif ini, dan semakin membutuhkan upaya saling membantu, maka yang dibutuhkan adalah sinergi dan kolaborasi, bukan konfrontasi. Sinergi dan kolaborasi itu bisa sesama umat Islam dan bersama umat-umat yang lain untuk mewujudkan cita-cita bersama. Yakni mewujudkan kesejahteraan, keamanan dan lain sebagainya.

"Substansi dari resolusi halal dunia ini memuat berbagai agenda yang merupakan kristalisasi dari gagasan, harapan dan cita-cita dari para pelaku usaha di bidang industri halal dan pariwisata halal," ujar Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal ini.

Kiai Rofiqul mengatakan, resolusi halal dunia juga diharapkan menjadi program kerja pemerintah, MUI, lembaga halal, dan berbagai pihak yang terkait dengan pengembangan dua isu tersebut, yakni industri halal dan pariwisata halal.

Menurutnya, kalau resolusi halal dunia dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan oleh para pihak di berbagai negara yang hadir dalam kongres ini, maka akan terjadi akselerasi pengembangan industri halal dan pariwisata halal di negara masing-masing dan kawasan. Termasuk pengembangan ekspor dan impor produk halal antar negara akan berkembang.

Sebagaimana diketahui, Kongres Halal Internasional di Bangka Belitung akan berlangsung pada 14-18 Juni 2022. Kongres ini digelar oleh MUI pusat bekerjasama dengan MUI Provinsi Bangka Belitung, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, dan Pemerintah Kabupaten/ Kota di Bangka Belitung. Ada dua hal penting yang akan menjadi topik utama dalam Kongres Halal Internasional tersebut, yaitu industri halal dan pariwisata syariah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement