Selasa 14 Jun 2022 05:38 WIB

Cerita Mualaf Iwan yang Pernah Jadi Imam dan Bermakmumkan Seorang Nenek

Mualaf Iwan akrab dengan Islam sejak usia anak-anak meski belum bersyahadat

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Iwan akrab dengan Islam sejak usia anak-anak meski belum bersyahadat
Foto: Dok Istimewa
Mualaf Iwan akrab dengan Islam sejak usia anak-anak meski belum bersyahadat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemilik nama lengkap Simon Sofian Iwan Wibowo hidup bersama kedua orang tuanya yang merupakan satu-satunya non-Muslim  di lingkungan mereka berdomisili, tepatnya di daerah Cilacap, Jawa Tengah.  

"Ayah saya merupakan keturunan Tionghoa dan ibu saya campuran Jawa dan Tionghoa, dan orang tua saya merupakan Non-Muslim  satu-satunya di kampung saat itu, "ujar pria 23 tahun ini sebagaimana dikutip dari Harian Republika, Selasa (14/6/2022).    

Baca Juga

Sejak kecil Iwan ditemani pengasuh, karena kedua orang tuanya sibuk mengurus usaha keluarga. Pengasuhnya yang seorang Muslim  dan lingkungan yang Islam pun mempengaruhi kehidupan Iwan semasa kecil. 

Dia sering diajak bermain di sekitar masjid, bahkan ketika pengasuhnya sholat tarawih tak jarang Iwan diajak untuk ikut sholat. Iwan pun dikenalkan dengan busana Muslim untuk laki-laki.   

Budaya Muslim ini tidak terlalu terasa ketika Iwan bersekolah di sekolah dasar karena dia sekolah di sekolah berbasis agama non-Muslim . Selain itu sekolah tersebut hanya menerima murid non-Muslim . 

Berbeda ketika SMP, meski sekolah berbasis agama non-Muslim  namun murid yang bersekolah tak hanya non-Muslim . Banyak Muslim  yang juga bersekolah disana, sehingga Iwan kembali bergaul dengan teman berbagai kalangan termasuk Muslim. 

Bahkan dia lebih sering bergaul dengan teman Muslim. Tak jarang ketika waktu sholat tiba, Iwan memilih untuk menunggu di pelataran masjid hingga temannya selesai sholat jika hendak bermain atau pulang sekolah bersama. 

Namun saat itu, dia merasa belum ada niat untuk  memeluk Islam. Tiba di usia SMA, Iwan memilih bersekolah di sekolah negeri. Di sekolah ini tentu mayoritas adalah murid-murid Muslim.  

"Tetapi saya sudah terbiasa untuk mengucapkan lafaz Islam seperti istighfar maupun alhamdulillah," ujar dia. 

Di SMA, Iwan mulai tergerak hatinya untuk mempelajari Islam. Bahkan dia berjanji setelah cukup umur dan lulus SMA dia akan bersyahadat. 

Iwan tetap beribadah setiap akhir pekan. Pada 2017, Iwan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tepatnya Amikom Purwokerto. Karena cukup jauh dari rumah, Iwan memutuskan untuk nge-kost sekitar kampus.

Baca juga : Fauzan Tempuh Perjalanan 5.000 Km dengan Sepeda dari Magelang ke Makkah untuk Berhaji

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement