Rabu 15 Jun 2022 15:42 WIB

Ahli: Covid-19 Bikin Virus Lain Berlaku Aneh, Membahayakan Anak

Dampak Covid-19 terhadap virus lain terlihat dari kasus hepatitis misterius.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi Covid-19. Dampak Covid-19 terhadap virus lain dapat terlihat dari beberapa kasus penyakit yang saat ini sedang merebak.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Dampak Covid-19 terhadap virus lain dapat terlihat dari beberapa kasus penyakit yang saat ini sedang merebak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa ahli mengungkapkan bahwa Covid-19 membuat virus-virus lain berperilaku tidak seperti biasanya. Kondisi ini dinilai dapat membuat membuat anak lebih berisiko terhadap kondisi yang membahayakan.

Dampak Covid-19 terhadap virus lain dapat terlihat dari beberapa kasus penyakit yang saat ini sedang merebak. Contoh dari kasus tersebut adalah hepatitis misterius pada anak, wabah cacar monyet di luar wilayah endemik, penyakit pernapasan, dan scarlatina atau demam scarlet. Sebagian dari masalah kesehatan ini umumnya mempengaruhi anak-anak.

Baca Juga

"Sekarang setelah orang-orang tak lagi menggunakan masker, tempat-tempat umum mulai dibuka, kita melihat virus-virus berperilaku dengan cara yang sangat aneh, serta belum pernah terlihat sebelumnya," jelas pakar kesehatan dari Yale University Dr Scott Roberts, seperti dilansir The Sun, Rabu (15/6/2022).

Contoh lainnya adalah musim flu di Amerika Serikat. Sebelum pandemi Covid-19, musim flu di negara tersebut tidak pernah berlangsung hingga Juni. Tapi saat ini, musim flu di Amerika Serikat masih berlangsung hingga Juni.

 

"Covid-19 jelas memberikan dampak yang sangat besar terhadap situasi ini," ujar Dr Roberts.

Kecenderungan untuk berdiam diri di rumah selama pandemi Covid-19 juga dinilai turut berperan dalam menurunkan imunitas terhadap berbagai paparan virus yang umum. Biasanya, anak-anak bisa terpapar oleh sejumlah kuman saat berada di sekolah atau tempat penitipan anak.

Paparan ini lambat laun turut membangun perlindungan terhadap paparan kuman di tahun-tahun awal kehidupan. Namun, hal ini tak terjadi selama masa pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement