Kamis 16 Jun 2022 10:30 WIB

Gubernur Sumbar Tinjau Sejumlah Kegiatan dan Proyek Strategis Nasional

Mahyeldi menyambangi lokasi tambang biji besi PT Gamindra Mitra Kesuma (GMK).

Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi
Foto: Kominfo Sumbar
Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansyarullah bersama Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto meninjau kondisi Pelabuhan Teluk Tapang, tambang biji besi dan rencana proyek strategis nasional yang ada di Air Bangis, Rabu (15/6/2022). Menggunakan jalur darat melalui areal perkebunan PTPN IV rombongan Gubernur menyempatkan diri menyambangi perusahaan kelapa sawit itu dan berdiskusi bersama pihak perusahaan, kemudian berangkat menuju Pelabuhan Teluk Tapang.

Mahyeldi menyampaikan akan membantu koordinasi segera ke pemerintah pusat sesuai dengan kewenangan dari masing-masing dalam upaya percepatan pembangunan sarana pendukung pelabuhan itu. Mahyeldi juga menyempatkan diri menyambangi lokasi tambang biji besi PT Gamindra Mitra Kesuma (GMK) di Poros Air Bangis.

Baca Juga

Menurutnya, keberadaan investor akan memberikan dampak yang bagus bagi daerah, selain menambah pendapatan asli daerah dan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto mengharapkan keberadaan tambang biji besi di Air Bangisbisa memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat Pasaman Barat.

"Kita mendukung investor yang profesional dengan perizinan yang lengkap. Dengan adanya tambang ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Pasaman Barat," harapnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Gamindra Mitra Kesuma (GMK) Tatwa mengatakan pihaknya telah memiliki perizinan lengkap dalam melakukan aktifitas pertambangan, termasuk perizinan pekerja asing yang ada di lokasi itu. "Kita juga memberdayakan dan mempekerjakan masyarakat lokal yang ada baik dari Air Bangis Pasaman Barat dan daerah lainnya," katanya.

Pihaknya optimis bisa memenuhi kebutuhan pabrik baja luar negeri, khususnya ke China. Apalagi Pelabuhan Laut Teluk Tapang di Pasaman Barat sudah bisa dioperasikan sejak pertengahan Februari 2022.

Ia berharap kelanjutan pembangunan Pelabuhan Teluk Tapang bisa segera dituntaskan tahun ini, mengingat produksi biji besi sudah menumpuk di stockpiledalam kurun waktu empat bulan ini. Bijih besi dengan kadar di atas 62 persen tersebut, katanya, akan diekspor ke Cina.

Tatwa juga memohon kepada Pemprov Sumbar dan Pemkab Pasaman Barat serta Kementerian Perhubungan melalui Kantor KSOP Teluk Bayur. Agar pihaknya dapat membangun fasilitas penumpukan biji besi dan sarana pendukung lainnya di darat pelabuhan yang izinnya sedang dalam proses itu. "Hal ini sangat penting bagi pihak PT GMK karena merupakan jalur logistik dan bagian dari operasional Pelabuhan Teluk Tapang," kata Tatwa.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement