Kamis 16 Jun 2022 18:39 WIB

Pemuda India Protes Sistem Perekrutan Militer yang Baru

India menurunkan usai personel dan mengurangi pengeluaran pensiun.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Tentara India berjaga di luar selama festival tahunan di kuil Hindu Kheer Bhawani di Tulla Mulla, pinggiran Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Rabu, 8 Juni 2022.
Foto: AP Photo/Mukhtar Khan
Tentara India berjaga di luar selama festival tahunan di kuil Hindu Kheer Bhawani di Tulla Mulla, pinggiran Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Rabu, 8 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW -- Massa yang marah membakar kantor partai berkuasa di India. Mereka juga menyerang infrastruktur kereta dan memblokir jalan-jalan pada Kamis (16/6/2022). Sebagai bentuk protes sistem perekrutan militer yang baru.

Pada pekan ini pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan perombakan untuk perekrutan 1,38 juta angkatan bersenjata. Pemerintah ingin menurunkan usai personel dan mengurangi pengeluaran pensiun.

Baca Juga

Namun calon rekrutan, veteran militer, pemimpin oposisi dan anggota partai berkuasa sendiri Bharatiya Janata Party (BJP) menolaknya. Unjuk rasa terjadi di berbagai daerah di Negara Bagian Bihar.

Perwira polisi Gaurva Mangla mengatakan ribuan orang berkumpul di Kota Nawada untuk memprotes sistem perekrutan militer yang baru.

"Mereka membakar kantor BJP, membakar ban di tiga daerah yang ramai di kota, merusak sebuah bus dan banyak kendaraan pribadi," kata Mangla, Kamis (16/6/2022).

Pemerintah dan perusahaan kereta mengeluarkan pernyataan. Mereka mengatakan pengunjuk rasa merusak berbagai properti kereta di seluruh bihar, membakar dua bangku di dua lokasi, merusak rel dan stasiun.  

Polisi mengatakan unjuk rasa juga terjadi di utara Negara Bagian Haryana dan barat Rajastan. Keduanya merupakan tempat militer India melakukan perekrutan.

Sistem rekrutmen baru akan menarik laki-laki dan perempuan berusia 17 dan 21 tahun setengah untuk menjalani masa tugas selama empat tahun. Hanya seperempatnya yang akan menjalani masa bakti yang lebih lama.

Sebelumnya angkatan darat, laut dan udara melakukan perekrutan secara terpisah. Hanya mereka yang berusia 17 tahun ke atas yang akan masuk sebagai bintara atau pangkat terendah. Masa tugas yang lebih pendek membuat calon rekrutan khawatir.

"Kemana kami akan pergi setelah hanya bertugas selama empat tahun?" kata seorang pemuda yang dikelilingi pengunjuk rasa di distrik Jehanabad, Bihar.

"Kami akan menjadi tunawisma setelah empat tahun mengabdi, kami akan memenuhi jalan," tambahnya.

Asap membumbung tinggi dari ban yang di bakar di sepanjang jalan Jehanabad. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan dan push-up untuk menunjukkan mereka cukup bugar untuk bertugas.

Bihar dan negara bagian tetangganya Uttar Pradesh sudah dilanda unjuk rasa  proses perekrutan untuk pegawai kereta api pada bulan Januari tahun ini. Memperlihatkan masalah pengangguran India yang tak kunjung selesai. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement